Channel9.id-Jakarta. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan pendidikan militer bukan sesuatu yang wajib, melainkan sukarela. “Bisa mengambil program tersebut secara sukarela, misalnya pelatihan perwira seperti di Amerika Serikat. Kalau mahasiswa ingin mengikuti, dia berhak dapat SKS (satuan kredit semester),” kata dia di DPR, Kamis, 28 Agustus 2020.
Nadiem mengatakan tidak pernah diajak berbicara mengenai program pendidikan militer oleh Kementerian Pertahanan. Karena itu, dia mengaku kaget ketika ada pemberitaan menyebutkan wajib militer dalam rangka bela negara.
Menurut dia, yang dibahas bersama Kementerian Pertahanan adalah konsep Kampus Merdeka, yaitu mahasiswa bisa mengambil masa kuliahnya satu semester di perusahaan, satu semester pertukaran di kampus lain, dan satu semester mengajar di kampus.
“Jadi pendidikan militer itu sukarela. Sama seperti Kampus Merdeka. Mana mungkin kami dorong Merdeka Belajar, tetapi memaksa mahasiswa untuk belajar militer. Azasnya kemerdekaan, sukarela. Mahasiswa dan siswa memilih sendiri,” ujar Nadiem.
Karena itu, Nadiem menegaskan tidak akan ada pemaksaan. Tidak akan ada kurikulum terkait pendidikan militer atau bela negara yang diwajibkan atau dipaksakan di universitas. “Tidak ada diskusi sama sekali. Itu adalah spekulasi saja,” kata dia.