Beras melimpah
Ekbis

Menteri Pertanian Klaim Produksi Meningkat Meski Impor Beras

Channel9.id-Jakarta. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan pemerintah melakukan impor beras itu bukan karena produktifitas pertanian yang rendah. “Dalam tiga tahun ini kesiapan pangan luar biasa. Bahkan kemarin sudah tidak impor beras tiga tahun dan kalau ada impor beras itu bukan karena produktifitasnya rendah,” kata dia, Sabtu, 11 Februari 2023.

Baca juga: Mafia Beras Marak, Buwas Sarankan Dijerat Undang-undang Subversi

Menurut dia, masalah impor beras terdapat tiga parameter yang digunakan, pertama menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengukurnya. Data BPS menunjukkan produksi beras 2022 naik 0,30 juta ton menjadi 31,66 juta ton dari 31,36 juta ton pada 2021.

Kenaikan produksi beras itu dipengaruhi oleh luas lahan panen yang juga meningkat 0,13 persen dari sebelumnya 10,41 juta menjadi 10,54 juta hektare sawah dan menghasilkan 54,95 juta ton gabah. “Sedangkan beras yang dimakan oleh penduduk Indonesia berada di angka 29 hingga 30 juta ton,” kata Syahrul.

Dia juga menegaskan bahwa data dari BPS tersebut sudah dibandingkan lagi dengan standing crop (SIScrop) milik Kementan serta laporan dari daerah yang memang selalu divalidasi setiap saat. “Ini pembanding yang sangat konkret. Setelah pembandingan turun, saya lihat dengan standing crop, sesuai, apa yang kata standing crop di sana ada 42 hektar, ternyata 42 hektar lahan yang siap panen di lapangan,” tuturnya.

Terkait stok beras, Mentan mengatakan ketersediaannya mencukupi dan akan bertambah dengan bakal panennya 1,9 juta hektare sawah di Indonesia pada bulan ini. “Bulan ini mulai panen, pemantauan kita akan ada 1,9 juta hektare di seluruh Indonesia, itu setara 6-7 juta ton beras,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

65  +    =  73