DR. Tafakurrozak MH, bersama dengan Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (Purn) Moeldoko
Hot Topic

Menyoal Calon Ketua Alumni Fahutan IPB, DR. Tafakurrozak Ingatkan Pejabat Fokus Tangani Covid19

Channel9.id- Jakarta. Menjelang habisnya masa jabatan  Ikatan Alumni Fakultas Kehutanan  IPB tahun 2021, bursa calon para ketua alumni mulai ramai. Melibatkan berbagai tokoh diantaranya adalah para pejabat pemerintahan di lingkungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Disinyalir mereka akan ikut dalam proses pemilihan  Ketua Ikatan Alumi Fahutan ( Fakultas Kehutanan) IPB.

Hal tersebut mengundang keprihatinan dari salah satu alumni IPB, yakni DR. Tafakurrozak, MH.  Ia menyayangkan keikutsertaan para birokrat eselon 1 dan eselon 2 dalam proses pencalonan, padahal kondisi pemerintahan sekarang ini sedang membutuhkan konsentrasi tinggi penanganan pandemi covid-19.

“Padahal intruksi dan arahan Presiden Jokowi sudah sangat jelas bahwa semua pejabat Kementerian harus Fokus dan bahu membahu dalam penanganan pandemi covid 19 dan PPKM darurat level 4,” jelasnya.

Menurut Rozak dengan adanya arahan Presiden Jokowi tersebut semestinya para pejabat dilingkungan Kementerian Lingkungan Hidup bisa fokus membantu  menterinya untuk melaksanakan 3 pilar utama penanganan Pandemi covid 19.   Yaitu  melakukan vaksinasi, disiplin prokes dan melaksanakan 3T (Testing, Tracing dan Treatmen) serta berpartisipasi aktif dalam upaya percepatan penanganan dan pengendalian pandemi covid 19.

“Adanya rangkap  jabatan sebagai Ketua Alumni Fahutan otomatis memecah konsentrasi, tenaga dan waktu eselon 1 dan 2 tersebut sehingga dipandang kurang tepat dengan arahan Presiden tersebut dalam mempercepat penanganan pandemi covid 19 dan PPKM darurat level 4,” tuturnya.

Apalagi  menurut informasi dari Lembaga Pemeriksa Negara pada saat memeriksa di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang limbah Covid 19 ternyata Pelaksanaan kegiatan pemantauan  pengelolan Limbah Covid 19 belum maksimal dan Data Pelaporan Pengelolaan limbah covid 19 dari Fasilitas layanan kesehatan  Kementerian Kesehatan belum valid  & informative.

Selain itu ada dugaan bahwa  pelaksanaan belanja penanganan pandemi covid 19 di Kementerian bermasalah, yaitu dari pemeriksaan LK  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ada pelaksanaan kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya penanaman mangrove disinyalir ada sekitar 700 juta yang bermasalah lah. Satker yg menjadi sampel adalah 7 BPDASHL Provinsi.

Menurut Rozak, temuan pemeriksaan tersebut semestinya bisa segera ditindaklanjuti  dan bisa diselesaikan level eselon 1 dan eselon 2.  “Mereka harus fokus dan all out  membantu menterinya sekaligus otomatis melaksanakan arahan Presiden Jokowi dalam mempercepat penanganan pandemi covid 19. Bukan malah beramai-ramai mencalonkan Ketua Umum sebuah Himpunan Alumni Fakultas,” pungkas Rozak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

43  +    =  50