Channel9.id-Jakarta. Mesin Centralized Equipment Identity Register (CEIR) dikabarkan nyaris penuh. Untuk diketahui, mesin ini berperan dalam menampung nomor IMEI dan menyuntik mati perangkat Handphone, Komputer genggam, dan Tablet (HKT) ilegal alias black market (BM).
Mengenai hal itu, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan bahwa sisa kapasitas yang ada masih mampu menampung nomor IMEI hingga dua bulan ke depan. Di samping itu, pemerintah pun berkomitmen untuk mengatasai persoalan mesin CEIR ini segera.
“Kapasitas yang saat ini ada masih dapat digunakan sekitar dua bulan ke depan. Paralel, pemerintah sedang mendorong dilakukannya penambahan kapasitas dalam waktu dekat,” kata Dedy, Kamis (26/11).
Baca juga : Bantu Suntik Mati Perangkat Ilegal, Kapasitas Mesin CEIR Nyaris Penuh
Lebih lanjut, pemerintah juga mengaku terus berkomunikasi dengan para vendor ponsel guna mengentaskan masalah mesin CEIR ini.
Sebelumnya, beberapa waktu dilaporkan bahwa mesin CEIR beramasalah karena tak bisa mendaftar nomor IMEI perangkat baru. Alhasil, vendor perangkat HKT kalap karena khawatir tak bisa menjual produknya.
Guna mengatasi masalah mesin CEIR yang nyaris penuh itu, pemerintah melakukan penghapusan nomor IMEI yang perangkatnya tak tidak aktif lagi. Sayangnya, cara ini belum bisa mengatasi mesin CEIR yang saat ini nyaris penuh lagi.
Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), sisa kapasitas mesin CEIR baru bisa menampung 1,2 miliar nomor IMEI, dan kini tinggal 55 juta nomor IMEI lagi. Artinya, kapasitas mesin ini nyaris penuh.
Sebagai informasi, mesin CEIR ini menjadi acuan para operator seluler dalam menyuntik mati perangkat ilegal. Adapun jika IMEI tak terdaftar di mesin ini, perangkat seperti ponsel tak bisa terhubung ke jaringan telekomunikasi, kendati perangkat ini sudah disematkan SIM card.
(LH)