Channel9.id – Jakarta. Anak usaha PT Waskita Karya yang khusus bergerak di bidang Jalan Toll, Yakni PT Waskita Toll Road (WTR) terus mengembangkan eskpansi bisnisnya. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2014 ini sukses membangun Jalan Tol di Indonesia. Kehadiran Waskita Toll Road terbentang dari mulai Jalan Tol di Jawa dan Sumatera.
Tak heran keberhasilan PT Waskita Toll Road (WTR) mendapat pujian dari DPR RI. Hendrik Lewerissa, Anggota DPR Komisi VI ini memberikan apresiasi karena berhasil membangun ruas-ruas tol baru di Tanah Air.
“Kehadiran Jalan Tol yang dibangun PT Waskira Roll Road (WTR) mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat. Transportasi antar daerah menjadi jauh lebih lancar, sehingga mobilitas angkutan barang juga lebih mudah,” jelasnya.
Hal itu ia sampaikan dalam Sosialisasi BUMN Membangun di Lounusa Beach, Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (3/4/2023).
Untuk diketahui, pada tahun 2018 Waskita Toll Road (WTR) memiliki 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.019 KM. Waskita Toll Road juga terus berkontribusi membangun ruas-ruas tol baru dan mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan.
“Dengan cara itu, WTR berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang terkena dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayaj dimana ruas tol tersebut ada,” jelas Anggota DPR dari Fraksi Gerindra.
Ia mendukung langkah strategi bisnis yang dilakukan oleh WTR yang akan fokus melakukan asset recycling pada ruas-ruas tol yang sudah mereka bangun dan tuntaskan.
Membangun jalan tol memerlukan investasi yang tidak sedikit. Karena itu portofolio menjadi sangat penting untuk bisa ditawarkan kepada investor strategis. Hingga saat ini WTR sudah memiliki ruas tol dengan total panjang hingga 561 KM yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
Dengan prestasi yang dimiliki WTR, Hendrik memberikan support sepenuhnya agar BUMN Jalan Tol ini menjadi perusahaan investasi jalan tol terkemuka di Indonesia.
“Saya yakin visi itu akan mampu WTR wujudkan. Karena mereka didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten, sistem teknologi yang terintegrasi, sinergi dengan rekan bisnis, serta inovasi yang dijalankan sesuai dengan nilai-nilai AKHLAK,” ujarnya lagi.
Anggota Komisi VI ini berpesan agar WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun.“Hal ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatra,” ujar Hendrik.
Untuk diketahui, saat ini kepemilikan saham mayoritas WTR terdiri dari sejumlah proyek tol yang sudah mereka kerjakan.
Kepemilikan Mayoritas.
Tol Pemalang – Batang (39,20 Km), Tol Pasuruan – Probolinggo (43,75 Km), Tol Ciawi – Sukabumi (54 Km), Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (16,78 Km), Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar (38,29 Km), Tol Kayuagung – Palembang – Betung (111,69 Km)
Kepemilikan Saham Minoritas.
Kemudian Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 Km), Tol Depok – Antasari (27,95 Km), Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (60,10 Km), Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143,25 Km) Aksi Korporasi.
Aksi Korporasi
Pada Desember 2019, Tol Solo – Ngawi (90,43 Km) dan Jalan Tol Ngawi – Kertosono (108,20 Km).
Kemudian pada April 2021 Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (61,70 Km). Selanjutnya Juni 2021 Tol Semarang – Batang (75 Km) dan Tol Cinere – Serpong (10,14 km).
Pada Oktober 2021 Tol Cibitung – Cilincing (34,76 Km), bulan Juni 2022 Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 Km) dan Agustus 2022 Tol Kanci – Pejagan (35 Km). Kemudian Agustus 2022 Tol Pejagan – Pemalang (57,50 Km).
Baca Juga : Ini yang Dinanti-nanti! Tol Becakayu Resmi Beroperasi Mulai 1 April, Cek Tarif Lengkapnya