Minyakita disunat takarannya
Ekbis

MinyaKita Langka di Pasar, Badan Pangan: Stok Minyak Goreng Aman

Channel9.id-Jakarta. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan tidak ada kelangkaan minyak goreng kemasan dipasaran. Kelangkaan hanya terjadi pada minyak goreng subsidi merek MinyaKita.

“Kemasan premium semua merek itu ada, harganya juga murah, enggak seperti tahun lalu ada yang Rp17-Rp20 ribu. Itu tadi saya pastikan minyak goreng di Indonesia aman, ketersediaan stoknya ada,” ujarnya, Rabu, 8 Februari 2023.

Arief menuturkan kebutuhan nasional konsumsi minyak goreng mencapai 5 juta ton per tahun. Dari jumlah itu sebanyak 1,6 juta ton untuk curah industri dan 3,4 juta untuk kebutuhan rumah tangga.

Dari total kebutuhan rumah tangga sebanyak 3,4 juta ton terdiri dari 1,1 juta ton ton kemasan premium, 200 ribu ton kemasan sederhana dan 2,1 juta ton kemasan curah.

Menurut Arief permasalahan kelangkaan muncul sejak pemerintah memutuskan untuk mengemas ulang minyak curah menjadi lebih premium dengan menghadirkan MinyaKita. Akibatnya terjadi penambahan jumlah konsumen minyak goreng premium subsidi dari menengah bawah ke menengah atas.

Dia menjelaskan ada regulasi baru dan tidak menghilangkan aturan domestic market obligation (DMO) atau kebutuhan pasar domestik dan domestic price obligation (DPO). “Kalau brandnya MinyaKita, memang ada regulasi 1:9 kemudian menjadi 1:6 untuk hak ekspor. Kemudian mekanisme dari DMO dan DPO itu engga ada yang berubah, masih ditetapkan,” ucap Airef.

Regulasi terbaru 1:6 tersebut berarti eksportir berhak mengekspor sebanyak enam kali dari jumlah realisasi pemenuhan kebutuhan pasar domestic. Kebijakan ini akan berdampak pada stabilnya pasokan minyak goreng dalam negeri.

Adapun Bapanas telah melakukan koordinasi dengan Presiden Jokowi, Menteri BUMN hingga Menteri Keuangan dan Bank Indonesia agar kelangkaan minyak goreng subsidi tersebut dapat segera teratasi. Arief optimistis kelangkaan MinyaKita tidak akan berlangsung lama seperti kasus kelangkaan minyak goreng kemasan di tahun lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  7  =