Channel9.id-Jakarta. Gelombang ketiga pandemi COVID-19 berpotensi terjadi di Indonesia. Apalagi saat ini subvarian virusnya, Delta Plus AY.4.2, sudah menyambangi Malaysia.
Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof Zubairi Djoerban mengatakan bahwa subvarian Delta AY.4.2 lebih cepat menular daripada Delta ‘asli’. Bahkan bisa bertahan lebih lama hingga 2 minggu. Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk selalu waspada.
Diketahui, saat ini klaster baru dari takziah hingga sekolah kerap kali dilaporkan.
Untuk itu, mobilitas di penerapan PPKM level 1 juga meningkat. Saat ini banyak acara yang mulai kembali digelar. “Banyak sekali undangan pernikahan akhir-akhir ini, di mal hingga restoran juga wajib hati-hati, jadi tempat yang berisiko,” tambah Prof Zubairi.
“Tolong tetap kita waspada, apalagi sebentar lagi ada libur panjang Natal dan Tahun Baru,” ujar dia, Sabtu (13/11).
Tren peningkatan kasus Corona ‘Delta Plus’ AY.4.2 terlihat signifikan di Inggris, tercatat 11% dari kasus yang dilaporkan, semula hanya 5%.
Kasus pandemi di negara tetangga hingga Eropa kembali meningkat. Adapun jika Indonesia tak waspada dan abai protokol, maka berisiko mengalami hal serupa
Sebelumnya, Indonesia sempat mengalami ranking pertama perihal kasus kematian. Namun, kini kasus sudah melandai.
“Indonesia yang pernah ranking 1 kasus kematian dan harian sekarang bisa turun drastis. 15 Juli lalu pernah 54 ribu itu amat stres, dan yang meninggal sehari lebih dari 2 ribu pada bulan Agustus,” kata Prof Zubairi.
“Kita amat sangat bersyukur bahwa kondisi Indonesia amat melandai, dalam kasus mingguan maupun kasus harian turun terus sampai nomor 70,” sambungnya. Namun, ia menekankan bahwa Indonesia tetap harus waspada.
(LH)