Channel9.id-Jakarta. La Casa de Papel alias Money Heist musim keempat telah tayang di Netflix sejak Jumat, 3 April 2020.
Serial televisi garapan Spanyol itu ramai diperbincangkan di media sosial. Padahal di musim pertama, serial ini sempat tak laku secara global, pasalnya hanya ditayangkan di Spanyol. Namun, ketika Netflix menarik ke platformnya, barulah serial ini digandrungi penonton. “La Casa de Papel” kemudian populer dengan nama “Money Heist”. Bahkan serial ini berlajut hingga musim keempat.
Pada musim pertama dan kedua, serial ini mengisahkan bagaimana para perampok ini membobol Royal Mint of Spain di Madrid. Selama berhari-hari para perampok mengisolasi tempat tersebut untuk mencetak uang miliaran euro. Rencanya perampokan yang didalangi Profesor alias Sergio Marquina akhirnya tercapai.
Lalu, di musim ketiga, kisah berangkat dari Tokyo cs yang berusaha membebaskan Rio dari kepolisian. Sembil meyekam minum air, tim ini rupanya berencana menbobol Bank of Spain. Mereka akan mencuri puluhan ton emas di tempat yang berkeamanan ketat.
Musim keempat merupakan kelanjutan dari cerita itu. Di awal episode penonton disuguhkan ketegangan di mana salah satu tokoh, Nairobi, yang tertembak polisi di bagian paru-paru, akan dioperasi oleh tim.
Ikatan kuat yang terjadi di antara mereka justru awalnya terlihat seperti sebuah kelemahan dalam perampokan tersebut. Sampai akhirnya, Palermo yang jadi pemimpin pun dikudeta oleh Tokyo karena keputusan yang diambilnya dianggap hanya untuk keberhasilan dalam perampokan, tanpa peduli kepada anggota.
Di sisi lain, keputusan tersebut memang akhirnya bisa menyelamatkan Nairobi, tapi dengan kehilangan sosok Palermo yang tak tertebak, justru membuat kelompok itu makin tersudut. Kepemimpinan Tokyo membuat mereka semakin kesulitan, terlebih Rio juga tengah berurusan dengan traumanya setelah mendapat penyiksaan dari polisi.
Seperti di musim-musim sebelumnya, Profesor tidak masuk ke dalam tempat perampokan. Ia berjibaku di luar menghadapi polisi dan militer yang terus mengejarnya. pengarah di perampokan itu.
Di musim keempat ini, Profesor mengalami kegalauan lantaran kekasihnya, Raquel Murillo alias Lisbon, mantan inspektur yang pernah mengejarnya di musim kesatu dan kedua, ditembak mati. Sebetulnya polisi tengah memperdayanya, sebab kekasihnya tak mati.
Cerita ini sulit ditebak. Kerap kali para perampok terjebak di situasi sulit, namun mereka selalu saja lolos dari situasi itu. Pasalnya, Profesor dan lainnya telah menyiapkan rencana ini begitu matang dan detil. Improvisasi menjadi bahaya.
Melalui serial ini, pembuat cerita Alex Pina menampilkan dua sisi, yakni para perampok dan kepolisian atau pemerintah Spanyol. Para penonton diajak berpikir tentang sebetulnya siapa yang jahat.
Serial ini sejatinya menunjukkan bahwa perampokan terjadi karena sistem negara, seperti ekonomi dan politik, yang timpang. Perampok merampok karena ketimpangan ini. Aparat pemerintah sebagai ‘penjaga gawang’ jika kepentingan dominan terusik.
(LH)