Channel9.id-Kuala Lumpur. Harmoni spiritual begitu terasa di Kuala Lumpur. Ketika meliput pentas wayang golek santri, akhir Juli 2025, di sebuah mal dan di kompleks KBRI di ibukota Malaysia itu, tak hanya pagelaran wayang yang sarat pesan rohani dan budaya, pun denyut nadi kehidupan spiritual dari sebuah megapolitan yang sarat keberagaman agama. Kuala Lumpur, yang sejak lama dikenal dan dijuluki “Kota Taman Cahaya”, menampilkan rangkaian rumah ibadah ikonik yang mencerminkan mosaik jalan Tuhan dalam pluralitas warga kota.
Sebagai ibu kota Malaysia dengan hampir 3 juta penduduk yang heterogen secara etnis dan agama, Kuala Lumpur adalah persilangan budaya dan kepercayaan. Di sini, spiritualitas menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Dalam satu distrik, tidak jarang masjid berdampingan dengan kuil atau gereja, menampilkan keharmonisan yang menjadi ciri khas kota ini. Menurut penulis dan sarjana agama Karen Armstrong (2009), kota-kota plural seperti Kuala Lumpur menjadi contoh bagaimana kepercayaan berbeda dapat hidup berdampingan secara damai, membentuk mosaik spiritual yang kaya.
Sejak awal pendiriannya pada pertengahan abad ke-19, Kuala Lumpur telah menjadi rumah bagi berbagai etnis dan agama yang hidup dalam dialog dan toleransi. Tokoh seperti Yap Ah Loy, seorang pemimpin komunitas Cina, berperan besar dalam menjadikan kota ini pusat keragaman budaya dan ekonomi. Meski pernah mengalami ketegangan seperti kerusuhan 13 Mei 1969, kota ini kini mengukuhkan dirinya sebagai simbol harmoni dan saling pengertian antar umat beragama.
Sensus Malaysia 2020 mencatat bahwa sekitar 45,3% penduduk Kuala Lumpur beragama Islam, diikuti Buddha 32,3%, Hindu 8,2%, Kristen 6,4%, dan agama lain termasuk Taoisme, Konghucu, Sikhisme, dan Baháʼí sekitar 1,8%. Statistik tersebut menunjukkan betapa pluralisme bukan sekadar konsep abstrak, tapi faktual dan hidup di “Kota Taman Cahaya” ini.
Masjid Negara dan Masjid Jamek
Masjid Negara (National Mosque) Kuala Lumpur adalah lambang kemegahan arsitektur Islam yang sekaligus pusat kegiatan keagamaan utama umat Muslim kota. Diresmikan pada 1965, masjid ini memiliki kubah berbentuk bintang berwarna biru muda dan menara setinggi 73 meter yang menjadi salah satu ikon kota. Lebih dari sekadar tempat ibadah, Masjid Negara menjadi pusat pendidikan dan dialog antaragama yang aktif, menampilkan wajah Islam yang inklusif dalam masyarakat multikultural.
Masjid Jamek, yang berdiri sejak 1909 di persimpangan dua sungai utama, adalah masjid tertua di KL dengan arsitektur Moorish yang megah dan elegan. Tempat ini menjadi saksi sejarah kota dan simbol akar budaya Islam Melayu yang kuat. Kegiatan ngabuburit dan buka puasa bersama di masjid ini setiap Ramadhan turut menguatkan kekuatan sosial dan spiritual komunitas Muslim di tengah keramaian kota.
Gereja St John dan Gereja Jalan Ampang
Gereja St. John yang terletak di Jalan Bukit Nanas adalah gereja tertua di Kuala Lumpur, dibangun pada 1883, dilengkapi dengan jendela kaca patri dan arsitektur neo-gotik. Gereja ini menjadi pusat keagamaan dan kegiatan sosial bagi kaum Katolik, serta warisan dunia kolonial Inggris yang tak lekang oleh waktu.
Ada juga Gereja Jalan Ampang (All Saints Church) yang menjadia salah satu ikon keagamaan yang paling dikenal, dengan sejarah sejak 1892. Gereja ini menonjolkan arsitektur klasik Inggris dan berfungsi sebagai pusat komunitas Protestan yang aktif dalam dialog lintas agama dan kegiatan kemanusiaan.
Kuil Sri Maha Mariamman dan Batu Caves
Kuil Sri Maha Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kuala Lumpur, berdiri sejak abad ke-19 di tengah kota. Arsitektur Dravida yang berwarna-warni dengan patung-patung dewa yang rumit merupakan magnet bagi jutaan umat Hindu serta wisatawan pada hari-hari besar seperti Thaipusam.
Di luar pusat kota, Batu Caves adalah situs kuil Hindu yang paling terkenal di Malaysia. Gua kalker dengan patung besar Dewa Murugan setinggi 42 meter ini menjadi pusat ritual dan perayaan besar, khususnya saat festival Thaipusam yang menarik puluhan ribu peziarah. Batu Caves tidak hanya sakral tetapi menjadi simbol keindahan dan keteguhan keimanan komunitas Hindu di tengah kota megah.
Gurdwara Tatt Khalsa Diwan
Di kawasan Chow Kit, berdirilah Gurdwara Tatt Khalsa Diwan. Ini merupakan gurdwara terbesar di Asia Tenggara. Terbuka sejak 1918, rumah ibadah ini berdiri megah di Jalan Raja Alang dengan arsitektur khas Sikh yang menggabungkan kemegahan dan kesederhanaan spiritual. Gurdwara ini bukan hanya rumah ibadah tetapi juga pusat komunitas yang menyediakan makan gratis tanpa memandang agama, menebar sinar kemanusiaan yang menguatkan rasa persaudaraan lintas keyakinan.
Thean Hou Temple dan Sin Sze Si Ya Temple
Thean Hou Temple, kuil Buddha-Konghucu-Taoisme terbesar di Kuala Lumpur, berdiri megah dengan atap melengkung, pilar naga, dan hiasan warna-warni yang memukau. Kuil ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat budaya dan pendidikan, menjadi tujuan favorit wisatawan dan penduduk lokal yang ingin menghayati keindahan spiritual dan arsitektur Tionghoa.
Di sudut lain, ada Sin Sze Si Ya Temple, kuil Tao tertua yang dibangun pada 1864, menawarkan pengalaman spiritual yang tenang dan sarat sejarah. Terletak di kawasan Chinatown, kuil ini menjadi saksi bisu perjalanan komunitas Tionghoa selama lebih dari satu abad di kota ini.
Baháʼí Centre
Walau tidak terlalu besar, Baháʼí Centre di Kuala Lumpur menjadi pusat spiritual dan sosial bagi komunitas Baháʼí. Tempat ini bersih, rapi, dan ramah terbuka, melambangkan prinsip universal Baháʼí tentang persatuan umat manusia dan keragaman sebagai kekuatan.
Kota Cahaya Keragaman Spiritual
Mengelilingi rumah-rumah ibadah ikonik di Kuala Lumpur seperti menyusuri berbagai jalan Tuhan. Dari kubah masjid yang anggun sampai atap pagoda yang berornamen rumit, dari lonceng gereja yang damai hingga deru doa di kuil batu yang suci. Dalam segala warna dan suara spiritualnya, Kuala Lumpur menunjukkan bahwa sebuah megapolitan modern bisa menjadi taman cahaya sejati, tempat di mana keragaman agama dan budaya tidak hanya diterima tapi juga dirayakan sebagai kekayaan yang memancarkan cahaya kedamaian dan persatuan.