Mumpung Belum Dilarang Total di AS, TikTok Perbaiki Pedoman Platformnya
Techno

Mumpung Belum Dilarang Total di AS, TikTok Perbaiki Pedoman Platformnya

 

Channel9.id-Jakarta. Di tengah wacana pelarangan TikTok di Amerika Serikat (AS), TikTok berusaha bersikap transparan terkait kinerja platformnya. Kini TikTok memperbarui pedoman komunitasnya. Pembaruan ini turut menentukan konten apa yang boleh diposting oleh kreator konten di platform.

Sekadar informasi, pembaruan itu dilakukan beberapa hari menjelang pemanggilan CEO TikTok Shou Zi Chew ke hadapan Kongres. Di hadapan Kongres, Zi Chew akan ditanyai tentang tuduhan TikTok sebagai ancaman bagi keamanan nasional AS.

TikTok sendiri sudah melakukan berbagai hal untuk menangkis tuduhan itu. Belum lama ini, TikTok membeberkan kinerja algoritmenya, kebijakan, hingga praktik moderasinya. Teranyar, TikTok memperbarui pedoman komunitasnya. Ke depannya, akan ada lebih banyak detail yang diungkapkan mengenai pedoman atau aturan di TikTok.

TikTok menyebut bahwa pembaruan pedomannya kali ini merupakan yang “terlengkap hingga saat ini”, sebetulnya banyak pembaruan merupakan penyesuaian terhadap kebijakan yang ada. Bukan pedoman yang benar-benar baru.

Hanya ada satu pengecualian yaitu pedoman baru mencakup seluruh bagian yang didedikasikan untuk “media buatan” yang dihasilkan AI. Pedoman ini pertama kali dibuat untuk melarang media yang dimanipulasi menyesatkan menjelang Pemilihan Presiden di AS pada 2020 lalu. Adapun dengan pembaruan sekarang, pedoman jauh lebih eksplisit tentang bagaimana konten yang dihasilkan AI bisa digunakan di platform.

“Media buatan atau [media] yang dimanipulasi yang menunjukkan adegan realistis harus diungkapkan dengan jelas,” tulis pedoman baru itu. “Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan label atau keterangan, seperti buatan, ‘palsu’, ‘tidak asli’ ,’ atau ‘diubah.’”

Pedoman itu juga mencatat bahwa media buatan dari “sosok pribadi mana pun” dilarang dan bahwa konten buatan AI yang menampilkan figur publik, seperti selebritas, tak bisa digunakan untuk dukungan politik atau komersial.

Tentu saja, TikTok saat ini menghadapi masalah yang jauh lebih besar. Pejabat federal di AS telah memberi tahu perusahaan induk ByteDance bahwa TikTok berpotensi dilarang secara total bila saham TikTok tak dijual. Sementara itu, perusahaan berpendapat bahwa larangan akan merugikan 150 juta penggunanya di AS, termasuk usaha kecil dan pencipta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  2  =