Channel9.id-Jakarta. Mantan teroris Sofyan Tsauri mengungkap bahwa Istana Negara pernah mau dibom dan meledakannya dengan roket.
Serangan itu sedianya akan dilakukan dari tahun 2011 hingga 2012. Sofyan Tsauri menyebut pelakunya adalah teroris Bogor.
“Oleh kelompok Parung di Bogor. Mau diroket. Kejadian 2011 – 2012,” kata Sofyan Tsauri di acara podcast Deddy Corbuzier, dikutip Rabu (7/4).
Sofyan Tsauri juga mengungkapkan jenis senjata yang digunakan Zakiah Aini saat menerobos masuk di Mabes Polri. Senjatanya dibeli dari murid Sofyan Tsauri.
“Punya transaksinya. Dibeli ZA 17 Februari 2021. Jadi ada waktu 1,5 bulan untuk persiapkan (aksi),” ungkap Sofyan.
Senjata yang dibeli Zakiah Aini adalah senjata jenis M84 Beretta. Kaliber 4,5. Sudah di-upgrade sampai 900 FS.”Jarak 1 sampai 2 meter jika kena kepala mati. Tapi kalau jarak lebih 3 meter gak mati,” ungkap Sofyan.
Ia mengaku bersyukur bisa cepat sadar dan kembali ke NKRI. Saat menjadi teroris Sofyan adalah pemasok senjata, sekaligus pelatih ikhwan di Aceh.
Sofyan Tsauri ditangkap dan dihukum penjara 10 tahun. “Alhamdulillah ditahan di Lapas Cipinang,” katanya.
Baca juga: Polri Bantah Penyerang Mabes Polri Ada Dua Orang
Untuk melakukan cuci otak, Sofyan mengaku hanya butuh waktu 1 jam. Apalagi kalau korbannya punya masalah, sangat cepat prosesnya.
Terbukti anak-anak Aceh kagum dengan cara Sofyan melakukan cuci otak. Mengatakan dunia ini fana. Ini fakta bukan konspirasi,” katanya.
Sofyan Tsauri mengatakan pertama yang membuat orang menjadi teroris adalah ideologi dan paham teroris yang sangat masif.
“Brain washing. Bisa menyasar siapa saja. Siapa pun bisa terpapar. Tidak memandang status sosial dan usia. Demikian dahsyatnya,” ungkap Sofyan Tsauri.
IG