Nasional

Ni Luh Putu Sugianitri, Polwan Pengawal Presiden Soekarno, Meninggal Dunia

Channel9.id – Jakarta. Ni Luh Putu Sugianitri, ajudan Presiden Pertama RI Soekarno, meninggal dunia. Perempuan yang kerap disapa Bu Nitri itu meninggal di usia 72 tahun.

Polwan yang mengawal Soekarno pasca Gerakan Satu Oktober (Gestok) 1965 ini tutup usia karena penyakit kista dan anemia yang telah lama dideritanya.

“Jadi ibu memang enam bulan terakhir baru merasakan sakit-sakitnya dari penyakit yang sudah lama dideritanya, selain memang sudah sepuh di umur 72 tahun,” kata Fajar Rohita, anak sulung mendiang ibu Nitri, dilansir Kumparan, Senin 15 Maret 2021.

Fajar menceritakan, kondisi Bu Nitri semakin memburuk akibat penyakit yang dideritanya. Hingga pada 9 Maret lalu, ibu Nitri sempat dilarikan ke RS Balimed, dan kemudian dia dirujuk ke RS Sanglah.

“Karena kondisinya yang semakin kritis, ibu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya kemarin,” kata Fajar.

Rencananya mending akan dikremasi di pemakaman mambal pada tanggal 18 Maret mendatang.

“Sekarang jenazahnya masih kami titipkan di kamar jenazah RS Sanglah,” tambahnya.

Di rumah sederhana milik Ni Luh Putu Sugianitri, terpajang beberapa foto Presiden Pertama Indonesia Soekarno.

Di antara sekian banyak foto, ada foto Nitri mengenakan kebaya bersama Bung Karno. Di foto tersebut, Bung Karno mengenakan kopiah berpose duduk santai sambil tersenyum.

Nitri adalah perempuan kelahiran Denpasar Bali. Saat baru lulus SMP, Nitri mendaftarkan diri menjadi polwan pada 1964. Saat itu dia berumur 16 tahun, namun mengaku berumur 18 tahun supaya bisa lulus syarat pendaftaran polwan. Nitri pun diterima dan mengikuti pendidikan polisi di Sukabumi.

Setelah tamat mengikuti pendidikan polisi, Polwan harus kembali ke daerah masing-masing. Namun Nitri dipertahankan di Sukabumi dan tidak boleh kembali ke Bali. Dia sering diminta tampil menari di acara-acara resmi Kepresidenan.

Saat itu, pengawal Bung Karno yang bernama Cakra Birawa dibubarkan dan diganti pengawal Kepolisian dan Nitri dipilih menjadi pengawal atau ajudan anak-anak Bung Karno.

Seiring berjalannya waktu, Nitri menjadi ajudan Bung Karno. Nitri menjadi ajudan Bung Karno setelah tragedi tanggal 30 September 1965.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  2  =