Lifestyle & Sport

Nia Dinata Siap Garap Film ‘Berbagi Suami; 20 Tahun Kemudian’, Angkat Isu Poligami

Channel9.id-Jakarta. Setelah sukses raih berbagai penghargaan, lewat Film Berbagi Suami (2006), kini sutradara Nia Dinata bersama Kalyana Shira Films dan Trois Films secara resmi menyampaikan siap menggarap film versi terbarunya berjudul ‘Berbagi Suami: 20 Tahun Kemudian’. Seperti judulnya, film ini digarap setelah dua dekade film pertamanya ditayangkan.

”Lewat film ini saya ingin memperlihatkan bagaimana perempuan kini menavigasi relasi, peran rumah tangga, dan kepercayaan diri di era digital, di mana batas antara privasi dan publik semakin kabur,” ujar Nia Dinata, beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut, Nia menerangkan, bahwa naskah film tersebut sudah dikembangkan dari film sebelumnya sejak September 2025. Selanjutnya akan dilakukan syuting film pada awal 2026 mendatang, dan film ‘Berbagi Suami: 20 Tahun Kemudian’ ditargetkan bisa rilis pada tahun yang sama.

Sama seperti versi originalnya, film ini juga akan menampilkan kisah tiga perempuan dari generasi dan latar belakang kehidupan sosial yang berbeda. Masing-masing dari mereka akan menghadapi konsekuensinya sendiri dalam menghadapi poligami.

Dalam versi 2026, penonton akan dikenalkan dengan sosok Kamila, Karina, dan Kianti, tiga karakter tersebut berasal dari lintas generasi yang hidupnya saling terhubung melalui situasi tak terduga.

Ketiganya akan memiliki karakter yang digambarkan dengan sentuhan humor, ironi, dan kehangatan emosional yang menjadi ciri khas karya Nia Dinata.

Berbagi Suami tahun 2006 disutradarai dan ditulis oleh Nia Dinata Film yang kala itu menarik perhatian publik karena mengangkat konflik dan dinamika dalam poligami.

Saat itu filmnya bertabur bintang, mulai dari Jajang C. Noer, Shanty, Dominique Agisca Diyose, El Manik, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi, Nungki Kusumastuti, Ria Irawan, Ira Maya Sopha, Winky Wiryawan, Rieke Diah Pitaloka, Atiqah Hasiholan, dan masih banyak lagi.

Tak hanya ditayangkan di Indonesia, Film Berbagi Suami (2006) yang telah Didukung oleh Cinematheque Paris, juga akan ditayangkan di La Cinémathèque Paris sebagai bagian dari program Rétrospective Panorama Du Cinéma Indonesiéne pada 13 Desember 2025 mendatang.

Lembaga tersebut menampilkan sepuluh film Indonesia pilihan dari masa ke masa yang dinilai merepresentasikan kekuatan sinema Asia Tenggara dalam menangkap realitas sosial yang kompleks.

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

74  +    =  83