Channel9.id – Jakarta. Ketua PCI NU Tiongkok Nurwidiyanto menyatakan, pihaknya akan terus memperkuat hubungan baik antara Indonesia dengan Tiongkok.
Kendati Tiongkok merupakan negara Komunis, tetapi memiliki penduduk muslim cukup besar yang bisa dijadikan jembatan kerja sama peningkatan hubungan dengan Indonesia.
“Meningkatnya WNI tiap tahun yang datang ke Tiongkok, terutama studi, saat ini ada sekitar 14 ribu pelajar di Tiongkok yang hampir tersebar merata di kota-kota besar. Keberadaan pelajar Indonesia itu bisa menjadi sarana perekat kedua negara, terlebih Indonesia merupakan negara dengan pendudik muslim terbesar di dunia. Artinya secara diplomasi, Indonesia memiliki peran besar untuk membantu meningkatkan kesejahteran dan perdamaian dunia,” katanya dalam diskusi virtual ISNU DKI Jakarta, Sabtu (20/6).
Salah satu ruang perekat kedua negara yakni dengan adanya PCI NU Jakarta. Sejak didirikan pasa 2017 lalu, PCI NU Tiongkok telah melakukan sejumlah tindakan untuk mempererat hubungan baik kedua negara.
Dalam konteks persoalan kaum Muslim di Xianjiang, PCI NU Tiongkok telah menjadi rujukan berbagai pihak untuk memberikan penjelasan yang obyektif karena berhadapan langsung dengan persoalan itu.
“Para santri NU di Tiongkok juga telah memberikan perimbangan informasi terkait kehidupan Islam di Cina termasuk kebijakan pemerintah Cina terhadap umat Islam. Peran ini penting sebagai penyeimbang berita-berita hoaks yang muncul di masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, PCI NU Tiongkok telah melakukan sejumlah program, di antaranya penerbitan buku Islam di Tiongkok, festival, dan seminar.
Sampai saat ini, PCI NU Tiongkok sudah memiliki 8 ranting yang tersebar di sejumlah kota dengan jumlah lebih dari 500 anggota. Perhitungan anggota itu berdasarkan perhitungan dalam grup We Chat.
(HY)