Channel9.id-Jakarta. Otoritas Jasa Keuangan akan mempertegas kebijakan konsolidasi perbankan untuk mendorong industri perbankan menjadi lebih efisien, berdaya saing dan kontributif bagi perekonomian nasional dalam waktu yang cepat. Konsolidasi perbankan merupakan salah satu upaya mendorong industri perbankan mencapai level efisien menuju skala ekonomi yang lebih tinggi dan dilakukan sejak 2004.
Konsolidasi Perbankan juga sudah menjadi tuntutan stakeholder guna menjawab berbagai tantangan kondisi perekonomian global, dinamika struktur perbankan nasional, serta upaya-upaya penanganan bank bermasalah.
Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana dalam pidato penutupan Indonesia Banking Expo 2019 dalam siaran pers, Kamis, 7 November 2019.
Menurut Heru, konsolidasi perbankan akan melahirkan bank-bank yang mampu menghadapi tantangan dan tuntutan inovasi produk dan layanan berbasis teknologi sehingga memiliki kemampuan adaptasi lebih besar. Selain itu, konsolidasi perbankan juga mendorong bank nasional tidak hanya tangguh di lingkup domestik, namun juga kompetitif di regional dan global.
Kebijakan konsolidasi perbankan nantinya tidak hanya diarahkan melalui skema penggabungan, peleburan, atau integrasi antarbank. Menurut Heru, konsolidasi juga akan diperluas melalui pengambilalihan yang diikuti dengan pembentukan kelompok usaha bank tanpa adanya kewajiban penggabungan.
Pengambilalihan yang diikuti dengan pembentukan kelompok usaha bank ditujukan agar bank-bank kecil tetap mendapat ruang. “Dan diperkuat melalui sinergi dalam kelompok usaha bank besar,”kata Heru.
Dalam kesempatan Indonesia Banking Expo 2019, Perbanas memberikan rekomendasi mengenai Layanan Keuangan di Nusantara kepada Pemerintah untuk pengembangan industri keuangan di Tanah Air. Rekomendasi tersebut menjadi masukan yang akan dipertimbangkan untuk memperkuat daya tahan industri perbankan terhadap dampak perekonomian global dan mendorong agar industri perbankan mendukung pengembangan sektor prioritas sebagai sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.