Channel9.id-Jakarta. Netflix mempercepat perilisan opsi langganan murah yang didukung iklan. Sebelumnya, pada Juli lalu, layanan streaming ini mengumumkan akan merilis opsi tersebut pada 2023. Namun, baru-baru ini, perusahaan mengatakan akan merilisnya pada 1 November 2022, lapor Wall Street Journal (WSJ).
Jika rencana itu direalisasikan, maka Netflix merilis opsi langganan murah lebih sebulan lebih cepat daripada pesaingnya, Disney+. DIketahui
Netflix dan Disney+ telah berlomba untuk meluncurkan rencana yang didukung iklan yang lebih murah karena kedua raksasa streaming tersebut mencari cara untuk menghasilkan keuntungan dan menarik lebih banyak pelanggan yang sadar akan uang. Sumber mengatakan kepada Variety bahwa Netflix berencana untuk meluncurkan di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, dan Jerman. Disney+ awalnya akan diluncurkan di AS pada 2022 sebelum berekspansi ke pasar internasional pada tahun berikutnya.
“Kami masih dalam tahap awal untuk memutuskan bagaimana meluncurkan harga yang lebih rendah, tingkat yang didukung iklan, dan belum ada keputusan yang dibuat. Jadi ini semua hanya spekulasi saat ini,” ujar juru bicara Netflix, dikutip dari Tech Crunch.
WSJ mengungkapkan bahwa Netflix berencana untuk menagih pengiklan sekitar $65 (sekitar Rp970 ribu) untuk setiap 1.000 kali tayangan iklan. Netflix hanya mengizinkan merek menghabiskan $20 juta (Rp298 miliar) per tahun untuk menjamin bahwa pelanggan tak terlalu sering melihat iklan yang sama.
Harga CPM (biaya per seribu) yang besar menunjukkan bahwa perusahaan punya ekspektasi tinggi terhadap iklan, dan sementara itu, pelanggan tampaknya tertarik pada opsi murah itu. Bagi para pengiklan, biasanya mereka akan mengegelontorkan anggaran besar di awal dan puas di kemudian hari, sehingga akan menggelontorkan lebih sedikit anggaran untuk selanjutnya.
Sebagai perbandingan, Disney+ menagih sekitar $50 hingga $60 (sekitar Rp746 ribu-Rp896 ribu) CPM, lapor Journal beberapa waktu lalu.
Saat melihat pemuatan iklan, pengiklan menduga bahwa tingkat yang didukung iklan Netflix akan memuat iklan sekitar empat menit per jam untuk acara TV. Menurut Variety, Netflix akan menjalankan iklan pra-putar untuk film.
Namun, belum lama ini, Bloomberg melaporkan bahwa program anak-anak di Netflix bakal tetap bebas iklan. Selain itu, ada dugaan bahwa film orisinil Netflix yang tayang perdana bakal bebas iklan juga.
Adapun rencana perilisan opsi langganan Netflix itu mirip dengan rencana Disney +. Pada Mei lalu, Disney+ mengatakan akan menampilkan iklan, dari intens ringan hingga rata-rata empat menit iklan per jam.
Belum bisa dipastikan berapa biaya langganan opsi murah di Netflix itu. Namun, menurut bocoran, biaya langganan berkisar antara $7 hingga $9 (Rp104 ribu-Rp 134 ribu) per bulan. Sementara itu, Disney mengonfirmasi bahwa layanan streaming Disney+ akan membebankan pelanggan $7,99 (Rp119 ribu) per bulan.
Laporan terbaru juga menyatakan bahwa pada opsi terbaru itu, Netflix tak mengizinkan unduh film untuk kemudian ditontonnya secara offline. Meski begitu, masih ada kemungkinan perubahan yang mengenai opsi ini.