Orang Pakistan Kerap Jadi Korban Tenggelam Penyelundupan Imigran
Internasional

Orang Pakistan Kerap Jadi Korban Tenggelam Penyelundupan Imigran

Channel9.id – Jakarta. Dua anggota keluarga Abid Kashmiri ikut di kapal nelayan yang tenggelam di pantai Yunani pada minggu lalu karena ingin mengadu nasib di negeri orang, Rabu (21/6).

Sepupunya, Imran Nazir, dan keponakannya, Abdul Islam, berangkat dari distrik Kotli ke Libya pada bulan Maret setelah mengamankan visa legal dari negaranya yang penuh dengan peperangan.

Namun Libya bukanlah tujuan akhirnya, Eropa lah tujuan akhirnya.

“Banyak orang dari desa kami yang pergi ke negara-negara Eropa dan tinggal di sana dan berhasil menafkahi keluarga mereka yang di Pakistan dengan cukup baik,” ujar Kashimiri kepada Al Jazeera pada hari Selasa.

“Nazir dan Islam dua-duanya belum menikah dan mereka juga ingin mengadu nasib di Eropa,” tambahnya.

Kini mereka diantara korban yang masih belum ditemukan setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam pada minggu lalu.

Baca juga: Pencarian Imigran Tenggelam di Yunani Berlanjut, Wilayah Diperluas

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan sekitar 400 sampai 750 orang diyakini telah menumpang kapal nelayan yang tenggelam pada Juni 14 lalu di Laut Ionia, sekitar 87 km dari kota Pylos.

Sejauh ini baru 104 orang yang ditemukan selamat pada insiden mengerikan tersebut. Tak satu pun dari wanita atau anak-anak yang diyakini berada di palka kapal telah ditemukan.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Badan Investigasi Federal Pakistan mencatat setidaknya ada 124 orang dari Pakistan yang teridentifikasi dari insiden mematikan tersebut. Sejauh ini baru 12 yang dinyatakan selamat.

Tragedi yang terjadi di Yunani itu adalah tragedi besar ketiga sejak bulan Februari lalu dimana imigran dari Pakistan tenggelam di laut.

Pada bulan Februari lalu, lebih dari 20 orang Pakistan meninggal ketika sebuah perahu tenggelam di daerah selatan Italia. Dua bulan setelahnya, ada warga Pakistan yang terdampar di Libya dalam keadaan sudah tak bernyawa setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di Laut Mediterania.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  1  =