Nasional

Ormas Besar NU dan Muhammadiyah Sudah Teruji Sejarah

Channel9.id – Jakarta. New social movement adalah gerakan yang spesifik yang tidak tertampung oleh partai politik yang biasanya hanya bergerak di masalah-masalah besar.  Karena itulah peran NGO (Non Goverment Organization)  atau organisasi massa bergerak, dasarnya masyarakat madani.

Semakin demokratis suatu negara, maka masyarakat madani akan semakin berperan besar.  Sebaliknya semakin otoriter negara, peran masyarakat madani yang di dalamnya ada NGO atau Ormas semakin menyempit.

Demikian pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh Dr Imam Prasodjo, Sosiolog Universitas Indonesia dalam pengantar diskusi Ormas Awards yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri di Hotel Kartika Candra Jakarta, Senin (25/11).

Imam mengatakan, dalam gerakan sosial ada kadar-kadarnya, dari charatable yang biasanya untuk kemanusian, sampai gerakan sosial untuk mengubah hidupnya masyarakat miskin. Dia melanjutkan, seperti Greemen Bank di Bangladesh ini merupakan gerakan pinjaman untuk nasabah perempuan miskin, yang biasanya oleh bank dengan nasabah orang kaya.

Imam mengungkapkan, gerakan-gerakan lain antara lain social activism yang bergerak dalam menyuarakan hak azasi manusia, memang dilindungi bahkan ada di dalam Deklarasi Human Rights PBB di tahun 1948.

“Hanya saja yang sering lupa ada deklarasi pertanggungjawaban sosial di tahun 1997, ini yang sering dilupakan banyak orang,” ujar Imam.

Ia melanjutkan, ada juga ormas yang berkosentrasi di bidang politik, yang biasanya memiliki ciri-ciri seperti terlibat dalam massa media, bekerja melalui system hokum.

“Mereka melakukan lobby dengan pembuat hukum atau regulasi, melakukan jejaring, membangun koalisi dan lain-lain,” katanya.

Lebih lanjut Imam mengatakan, Ormas yang dulu ikut memerdekakan Indonesia, karena para aktivisnya selalu berpikir  out of the box,  berpikir maju , dan harus menjiwai aktivis organisasi massa.

“Merekalah orang-orang upnormal, sehingga mungkin Presiden Joko Widodo, mengajak anak-anak muda milineal,” imbuhnya.

 “Sebelumnya ada orang upnormal seperti Susi Pudjiastuti, tetapi sekarang tidak terpilih lagi. Pemerintahan butuh orang upnormal, walaupun tidak harus semuanya, karena akan membuat goncang,” lanjutnya.

Imam berharap, masyarakat bisa dewasa dalam memilih ormas yang jujur, independen, tetapi memiliki kapasitas yang baik. “Paling tidak beruntung kalau ormas isinya orang-orang bodoh. Mudah-mudahan ini yang akan terpilih siang ini karena saya bukan jurinya,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

77  +    =  82