Channel9.id – Jakarta. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memerintahkan jajarannya membongkar Wisata Hibisc Fantasy di kawasan Puncak, Bogor. Pembongkaran ini dilakukan setelah adanya ketidaksesuaian antara izin yang diajukan PT Jaswita selaku pengelola, dengan luas lahan yang digunakan.
“Karena tak dibongkar sendiri, perintah saya bongkar mulai hari ini,” kata Dedi dalam unggahan video di akun Instagram @dedimulyadi71, dikutip Kamis (6/3/2025).
Ia menyebut PT Jaswita memanfaatkan lahan seluas 15 ribu meter persegi untuk membangun tempat wisata tersebut. Padahal, jumlah yang semula yang disepakati seluas 4.800 meter persegi.
“Ini izinnya berapa? 4.800 (meter persegi), yang dikerjakan? 15 ribu (meter persegi). Berarti nambah 11 ribu (meter persegi lahan ilegal),” tuturnya.
Oleh karena itu, ia pun memutuskan untuk membongkar Hibisc meski PT Jaswita merupakan anak perusahaan BUMD Jawa Barat.
Dedi mengatakan polemik tempat rekreasi Hibisc ini telah menimbulkan masalah bagi lingkungan. Namun, PT Jaswita disebut tak menggubris peringatan Pemkab Bogor untuk membongkar area tersebut.
Ia pun mengaku tak pandang bulu untuk menindak siapapun yang melanggar aturan, tak terkecuali BUMD milik Jabar.
“Bagi siapapun kalau melanggar ditindak. Walaupun itu lembaga bisnis, BUMD milik Pemprov Jabar. Kita kasih contoh pada warga di Jabar,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyegel dan memasang papan peringatan pengawasan di empat lokasi di Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025). Salah satu kawasan yang disegel yaitu Wisata Hibisc Fantasy.
Penyegelan dilakukan karena empat lokasi tersebut diduga melanggar perizinan lingkungan dan berkontribusi terhadap banjir di hilir.
“Kita akan melakukan pendalaman di dalam tahapan penyidikan. Kami akan menuntut dua hal. Pertama dari pidananya, karena berdasarkan kajian kita, telah berkontribusi menyebabkan banjir dengan kerugian yang cukup besar material dan korban jiwa,” kata Hanif di Bogor.
Hanif menjelaskan banjir yang terjadi di hilir Ciliwung awal Maret ini disebabkan oleh lanskap yang sudah rusak.
Ia mengatakan wilayah hulu DAS Ciliwung mencapai 15.000 hektare menurut data pada 2010. Peruntukan lahannya adalah kawasan lindung, taman nasional, kawasan hutan produksi, badan air, dan sekitar 500 hektare untuk pemukiman.
Namun, lanjutnya, terjadi perubahan tata ruang lahan pada 2022. Dari 15.000 hektare di hulu berubah fungsi hampir 8.000 hektare menjadi kawasan pertanian yang kini berdiri bangunan-bangunan.
“Sehingga kita agak bertanya-tanya, tetapi kami akan dalami, kenapa di 2022 itu berubah menjadi kawasan pertanian. Ini tentu berimplikasi kepada kemudian maraklah itu, termasuk pemukiman. Ada pemukiman berkembang dari 500 menjadi 1.500 (hektare). Padahal di hulu ini sebenarnya nggak boleh ada apa-apa,” kata Hanif.
HT