Channel9.id-Jakarta. Rencana penerapan kebijakan privasi baru WhatsApp membikin jutaan penggunanya resah. Karenanya, banyak yang beralih ke aplikasi serupa seperti Telegram. Namun, pakar kemanan siber mengingatkan untuk tak buru-buru beralih dari WhatsApp ke Telegram.
“Signal lebih aman dari WhatsApp, Telegram tidak. Faktanya, arsitektur berbasis Cloud Telegram berisiko serius, dibandingkan enkripsi end to end default yang ada di Signal dan WhatsApp—yang juga memakai protokol Signal,” sebut pakar keamanan siber Zak Doffman, dikutip dari Forbes, Senin (15/1).
Doffman menjelaskan, semua pesan grup di Telegram hanya dienkripsi antara perangkat pengguna dengan cloud Telegram. Sehingga history pesan dan percakapan dari WhatsApp yang dipindah ke Telegram, akan disimpan di cloud Telegram. Artinya, Telegram punya semua data di cloud mereka.
“Telegram tak bicara tentang isu serius di arsitektur keamanannya, berbeda dengan Signal dan WhatsApp. Klaim bahwa mereka lebih aman dari WhatsApp jelas salah,” sebut dia.
Baca juga : Data Pengguna Telegram Pernah Bocor?
Selama ini, Telegram selalu membanggakan fitur secret chat yang memang hanya di mode ini ada enkripsi end to end. Namun, periset keamanan Dhiraj Mishra dalam laporan terbarunya menyebutkan adanya celah keamanan. Didapati bahwa percakapan di Telegram MacOs tak pernah benar-benar dihapus.
Kendati celah tersebut sudah ditambal, menurut Doffman, hal itu menunjukkan kelemahan Telegram. “Ini bukti lain bahwa pindah dari WhatsApp ke Telegram, dengan tak adanya dukungan default enkripsi end to end, ialah ide buruk,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia berharap pengguna tak gegabah meninggalkan WhatsApp ke Telegram. Ia menyarankan pengguna untuk lebih memilih Signal.
“Jangan tergesa pindah dari WhatsApp terkait kontroversi privasi. Anda bisa menjalankan WhatsApp dan Signal secara paralel dan semakin banyak kontak melakukan hal yang sama, Signal akan lebih banyak digunakan,” pungkas Doffman.
(LH)