Hot Topic Politik

Pakar: Bahtiar Sosok Tepat dan Ideal Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta

Channel9.id – Jakarta. Pakar Ilmu Pemerintahan Indonesia Prof Dr M Ryaas Rasyid MA menilai, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendari), Bahtiar, adalah sosok yang paling cocok dan ideal menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatannya pada 2022. Pemerintah akan mengangkat seorang Pj Gubernur untuk menggantikan Anies hingga 2024.

Sejauh ini, ada tiga nama kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta yang telah dicalonkan oleh DPRD DKI Jakarta yakni Drs Heru Budi Hartono, M.M, Dr Drs Bahtiar, M.Si, dan Marullah Matali, S.Ag, M.Hum.

Menurut Ryaas, Bahtiar adalah sosok yang ideal mengemban jabatan tersebut. Bahtiar sudah terbukti berpengalaman di bidang pemerintahan. Bahtiar bahkan pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Kepulauan Riau (Kepri).

Di samping itu, Ryaas yang pernah menjadi Dirjen PUOD 1998 – 1999 ini menilai, Bahtiar tidak akan berani macam-macam saat menjadi Pj Gubernur.

“Bagi kami, orang Kemendagri, Dirjen adalah posisi yang paling ujung. Dari situ, tidak akan berani macam-macam. Bahtiar akan lebih berhati-hati. Itu yang saya tahu. Bahtiar takut, tapi takut melakukan kesalahan. Jadi pasti aman,” ujarnya dalam Forum Group Diskusi (FGD) dengan tema ‘Mencari Figur Ideal Pj Gubernur DKI Jakarta’, Rabu 28 September 2022.

Ryaas juga menilai, Sekda (Sekretaris Daerah) Marullah Matali tidak bisa mencalonkan diri untuk menjadi Pj Gubernur.

“Ngapain mau jadi Pj Gubernur. Yang mengeksekusi administrasi DPRD kan Sekda. Dia itu sebenarnya inti dari segala manajemen pemerintahan. Yang penting memperkuat Sekda,” katanya.

Menurut Ryaas, jika Sekda memang ingin memaksa dicalonkan, harus diganti lebih dahulu dengan Sekda yang baru secara definitf.

Di kesempatan sama, Guru Besar Ilmu Pemerintahan IPDN, Johermansah Djohan, menjelaskan berbagai kriteria figur ideal Pj Gubernur DKI Jakarta.

Pertama, calon harus nemiliki jam terbang tinggi di birokrasi, baik di tingkat pusat maupun daerah yang bisa dibuktikan riwayat jabatan.

Kedua, calon harus memiliki integritas yang tidak diragukan, tidak memiliki kasus hukum, netral dan tidak pernah melakukan politisasi ASN, tidak berafiliasi dengan partai tertentu, serta bebas dari perbuatan tercela (termasuk molomo: tidak judi, tidak mabuk, tidak madat, tidak mencuri dan tidak berzina).

“Ketiga, memiliki kemampuan komplit, jago manajemen, menguasai perkara teknis sektoral, paham kondisi sosal kultural Jakarta dan mempunyai sense of political atau kepekaan politik,” ujar mantan Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu.

Terakhir, calon harus dekat dengan tokoh masyarakat, pers dan pejabat pemerintah pusat, termasuk TNI dan Polri.

Dari kriteria itu, figur yang ideal adalah Bahtiar. Bahtiar berpengalaman di pemerintahan sebagai Direktur Ormas Dirjen Polpum Kemendagri, yang dikenal dekat dengan kalangan jurnalis di Indonesia. Dia juga pernah menjadi pejabat madya atau pejabat eselon I di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Selain pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Kepulauan Riau, Bahtiar juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen), Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI.

Bahtiar sudah punya rekam jejak di Kemendagri dengan berbagai posisi strategis mengurus bidang kebangsaan, ketahanan seni budaya ini juga sangat memahami mengurus daerah, mempunyai jaringan yang luas dengan lintas tokoh masyarakat, akademisi, intelektual, seniman, budayawan, pekerja seni,ormas, penggiat lingkungan, dan media.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +    =  14