Channel9.id – Jakarta. Pakar Kurikulum dan Sejarah Pendidikan UPI, Said Hamid Hasan menampik pandangan kualitas pendidikan Indonesia rendah.
Menurut Hasan, pandangan tersebut timbul lantaran tolak ukur keberhasilan kualitas pendidikan yang digunakan, tidak sesuai dengan tujuan pendidikan Indonesia.
“Kita hanya menggunakan kriteria orang lain, seperti OEDC dan Pisa. Hal itu tidak sesuai dengan tujuan pendidikan kita,” kata Hasan dalam Seminar Online Forum Diskusi Pedagogik IKA UNJ, Rabu (13/5).
Menurut Hasan, ada perbedaan antara penggunaan tolak ukur pendidikan yang digunakan bangsa Indonesia dengan negara lain. Perbedaan tersebut sesuai dengan tujuan masing-masing negara dalam membentuk manusia melalui pendidikan.
“Jelas, budaya kita dengan budaya luar beda. Manusia yang ingin kita hasilkan dalam dunia pendidikan pun berbeda,” katanya.
“OECD yang digunakan itu, melihat kualitas pendidikan dari kemampuan Matematika. Sedangkan, bangsa kita memiliki tujuan pendidikan sendiri, yakni menciptakan manusia yang beriman dan bertagwa,” lanjut Hasan.
Hasan juga menyatakan, tolak ukur pendidikan seperti OEDC, tdak menunjukan keseluruhan kualitas pendidikan Indonesia.
Oleh karena itu, Hasan mengajak para stake holder kembali melakukan refleksi tentang tujuan pendidikan Indonesia, yakni membangun manusia yang beriman dan bertagwa.
“Pembuatan Kurikulum kita harus sama dengan budaya bangsa. Ini menjadi persoalan besar,” ungkap Hasan.
(Hendrik)