Pakar Peringatkan Berbagai Aspek Terkait Komersialisasi Kendaraan Udara
Techno

Pakar Peringatkan Berbagai Aspek Terkait Komersialisasi Kendaraan Udara

Channel9.id-Jakarta. Berbagai perusahaan kendaraan udara (eVtol) mengumumkan rilis produknya pada 2026. Ada banyak hal yang butuh perhatian.

Kendaraan terbang, taksi udara, atau yang disebut dengan unit electric Vetical Take-off and Landing Vehicle (eVTOL) dikabarkan akan mencapai pasar dalam waktu beberapa tahun yang akan datang. Berbagai startup pengembangan kendaraan yang dapat menghindari kemacetan lalu lintas itu menyebut tahun 2025 atau 2026 sebagai waktu rilis perdana produk mereka.

Dilansir dari Verdict.co.uk, menyebut perusahaan pengembangan kendaraan terbang asal Brazil telah siap merilis rentetan produknya pada 2026 dan telah berencana lakukan uji coba protipe di akhir tahun ini.

Perusahaan asal Tiongkok yang banyak menampilkan terobosan kendaraan yang bisa mengudara secara vertikal ini. Dilaporkan bahwa eVTOL produksi Xpeng telah menjalani uji coba terbang perdana di Dubai pada 2022. Sejalan dengan itu perusaah lain dari negeri Tirai Bambu itu juga seperti Aerofugia akan segera menyusul. CEO Aurofugia sebutkan produknya akan mengudara pada 2025 dan 2026.

Namun kejar-kejaran berbagai perusahaan eVTOL tetap meninggalkan rasa skeptisme. Lee Sykes, commercial director di Drive System Design Inggris menyebutkan bahwa meskipun memiliki potensi, aspek ekonomis dari penerbangan jarak pendek dapat jadi penghalang.

Studi oleh Sheikh Shariar Ahmed dan rekan, yang dimuat dalam Frontiers in Built Environtmen Section Transportation and Transit System volume 6 tahun 2020, menyatakan bahwa ada 7 hal yang harus diperhatikan yakni, infrastruktur, keamanan, keamanan digital, lingkungan, tantangan manufaktur, kecerdasan buatan, dan perspesi masyarakat.

Aspek infrastruktur berkaitan dengan berbagai fasilitas yang dapat mendukung keberlangsungan operasi kendaraan udara ini termasuk lokasi terbang dan pendaratan, stasiun pengisi bahan bakar, dan fasilitas maintenance.

Perihal keamanan akan menuntut perusahaan untuk mengembangkan mekanisme keamanan di kendaraan terhadap berbagai skenario serta peran regulator. Selain itu keamanan digital juga disebut sebagai aspek yang harus mendapat perhatian karena keterhubungan kendaraan terbang dengan akses internet untuk pengendaliannya.

Hal tersebut tentu berkaitan dengan integrase dengan kecerdasan buatan yang memiliki perhitungan matematis akurat. Namun tentu saja sistem nirawak dapat juga berpotensi bermasalah terutama dalam hal kesadaran posisinya dan sekelilingnya. Maka kebutuhan akan pilot terlatih dirasa masih dibutuhkan.

Baca juga: Kendaraan Taksi Terbang Siap Mengudara pada 2026

Dalam konteks produksi dan penggunaan kendaraan udara ini, lingkungan juga jadi aspek perhatian bagi semua pihak. Disebutkan bahwa harus ada mekanisme penanganan dampak diantaranya adalah emisi dari penggunaan dan polusi suara yang disebabkannya.

Aspek yang tidak kalah pentingnya adalah penerimaan public terhadap projek ini. Tanpa ada public, maka kendaraan ini hanya akan berada di Gudang pabrik saja. Oleh karena itu disarankan untuk memperhatikan persepsi masyarakat demi keberlangsungan penggunaanya secara komersil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  4  =  6