Pakar Virologi : Tidak Perlu Khawatir dengan Varian Eris
Lifestyle & Sport Nasional

Pakar Virologi: Tidak Perlu Khawatir dengan Varian Eris

Channel9.id – Jakarta. Covid-19 kembali menjadi perhatian masyarkat karena varian baru Eris – EG.5.1, Rabu (23/8/2023). Pakar Virologi drh. Moh. Indro Cahyono menyebut bahwa masyarkat tidak perlu khawatir terhadap varian ini.

Ketua DPR RI Puan Maharani menghimbau masyarakat untuk mewaspadai varian EG. 5.1 yang menyebar di enam provinsi Indonesia. Puan juga menghimbau pemerintah untuk mengambil Langkah merespon ini.

“Meskipun sudah memasuki fase endemi, saya menghimbau agar masyarakat mewaspadai adanya virus baru Covid-19. Pemerintah juga harus menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah segala kemungkinan yang merugikan masyarakat,” ucapnya dalam pernyataan tertulis.

Sedangkan data kesehatan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa varian Covid-19 ini sudah mendominasi sejak Agustus. Lebih dari 20 persen kasus positif disumbang oleh varian Eris.

Drh. Indro menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki kekebalan terhadap Covid-19 sehingga tidak perlu khawatir terhadap varian ini. Selain itu, ia menjelaskan disamping Eris pun ada virus Covid asal Indonesia yang telah mengalami mutase 113 kali yang ia sebut sebagai super Delta atau Jakarta 113.

“Kita sudah punya kekebalan terhadap varian apapun. Masalahnya seringkali bingung, kita panik apakah sebenarnya kekebalan tubuh kita bisa hadapi. Sebenarnya ada dua varian covid dari Indonesia. Ada virus yang bermutasi 113 kali, Super Delta. Kemudian tiba-tiba ada varian baru ERIS – EG.5.1. turunan Omicron,” tuturnya saat menjadi narasumber dalam webinar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia pada Rabu (23/08/2023).

Drh. Indro menjelaskan bahwa berbagai varian virus tersebut semua berasal dari Covid Wuhan pada 2019. Ia menyebut bahwa mutasi ini adalah hal yang wajar dalam siklus hidup virus. “Semua virus akan bermutasi sampai kiamat. Sama seperti kita ke tukang cukur tiap bulan,” ungkapnya.

Varian Eris 99% Masih Sama

Dalam kasus Eris, drh. Indro menyebut bahwa mutasi dalam Eris hanya mencapai 0.82 persen sehingga 99.80 persen masih merupakan virus yang sama.

Drh. Indro menyebut kadar tersebut masih dapat dikenali oleh Makrofag yang merupakan elemen sistem kekebalan alami tubuh manusia. Makrofag bertugas untuk “memakan” virus kemudian mengubahnya menjadi antigen presenting cell dan kemudian jadi protein.

Baca juga: Meski Status COVID-19 Dicabut, Ada Kemungkinan Pandemi Lain Muncul

“Pada saat virus Wuhan datang kemudian jadi APC maka protein dipecah-pecah. Satu Makrofag akan ditempeli jutaan sel T Helper dan sel B yang akan mengeluarkan antibodi yang berbeda. Satu antibodi bertanggung jawab untuk satu asam amino, ucap Drh. Indro.

Ia berkesimpulan bahwa Masyarakat tidak perlu khawatir dengan varian Eris. Drh. Indro menyinggung hasil tes serology oleh pemerintah yang menampilkan hasil tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  6  =