Politik

PAN: Sejak 2015 Target Pertumbuhan Ekonomi Selalu Meleset

Channel9.id-Jakarta. Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) menyampaikan sejumlah catatan terkait keterangan Pemerintah terkait Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (RUU P2APBN) Tahun 2019.  Meski sempat mengapresiasi semangat optimisme Pemerintah dalam menjalankan perekonomian setahun silam, namun PAN menilai realisasi pertumbuhan ekonomi terus menurun.

“Fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 mengalami penurunan, yakni mencapai 5,02 persen, lebih rendah dibanding capaian di tahun 2018 sebesar 5,17 persen. Hal ini jelas meleset dari target APBN 2019 yaitu sebesar 5,30 persen. Bahkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu meleset sejak tahun 2015,” kata Juru Bicara F-PAN Farah Puteri Nahlia, Rabu(19/08).

Tak hanya terkait pertumbuhan ekonomi, PAN juga memberikan catatan terkait realisasi pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 1.960,63 triliun atau 90,56 persen dari APBN.

“Itu artinya, sumber utama pendanaan APBN masih dari penerimaan pajak. F-PAN mendorong agar Pemerintah terus meningkatkan program, terobosan  dan kebijakan, termasuk melakukan reformasi perpajakan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara,” jelas Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Selanjutnya, masih kata Farah, terkait realisasi belanja subsidi pada tahun 2019 mencapai Rp 201,80 triliun atau 89,96 persen terhadap pagu 2019 yang ditetapkan dalam APBN, F-PAN mendorong realisasi subsidi energi tersebut diarahkan untuk menjaga stabilitas harga dalam rangka menjaga daya beli masyarakat, serta membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan komoditas barang subsidi dengan harga terjangkau.

“Setiap rupiah yang dibelanjakan harus tepat sasaran, bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan. F-PAN berpandangan bahwa APBN adalah instrumen kebijakan ekonomi yang sangat penting untuk membangun fondasi ekonomi yang kuat, sustainable, dan ekspansif serta terjaga dengan baik,” imbuhna.

Ke depannya, lanjut legislator dapil Jawa Barat IX tersebut, F-PAN mengingatkan dan sekaligus mendorong Pemerintah agar belanja negara difokuskan untuk menangani tiga prioritas utama, yaitu penanganan kesehatan, perluasan jaring pengaman sosial untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan, dan menjaga daya tahan dunia usaha serta mendukung pemulihan aktivitas ekonomi.

Pendapat akhir F-PAN ditutup dengan pernyataan “setuju” atas RUU P2APBN 2019, sehingga selanjutnya dapat ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme peraturan perundang-undangan yang berlaku.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =