Channel9.id – Jakarta. Pengamat media massa dan media sosial, Dr. Rahmat Edi Irawan menyampaikan, penyebar hoaks dan ujaran kebencian sangat mudah menyerang siapapun. Ironisnya, banyak penyebar tersebut yang justru menyerang Polri.
“Seperti yang dilakukan akun @rakyatjelata98 dan @oposite6980, yang membuat berita bohong tentang Polri,” kata Rahmat, Jumat 29 Juli 2022.
Dia menyatakan, sebenarnya, jejak kejahatan digital justru jadi kejahatan yang mudah untuk dilacak. Polri justru amat mudah menelusuri siapa-siapa saja yang membuat dan menggunggah pertama hoax dan ujaran kebencian.
Baca juga: Perkuat Literasi Digital untuk Mencegah Kejahatan Siber
“Juga amat mudah untuk dipastikan siapa saja yang menggunggah kembali hal-hal yang tidak benar atau merugikan orang lain tersebut,” ujarnya.
Rahmat pun merasa heran dengan langkah berani dan ceroboh mereka yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan hoax dan ujaran kebencian.
“Jika melalui media sosial, pasti tidak lama Anda akan terlacak keberadaannya dan bisa segera ditangkap. Lebih baik, isi ruang digital dengan sesuatu yang bermanfaat, daripada harus membuat berita bohong dan menyakiti orang lain,” demikian ujarnya menjelaskan.
HY