Channel9.id-Jakarta. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan pihaknya bertugas membantu Polri dalam mengamankan aksi-aksi demo, terutama yang bersifat anarkistis. Ia pun memastikan TNI dan Polri tetap solid.
Hadi menjelaskan, TNI telah memberikan bantuan kepada Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia menambahkan, pihaknya telah mengerahkan bantuan sekitar 3.000 prajurit dari tiga matra untuk pengamanan demo.
“Untuk ditempatkan di dua tempat strategis, yaitu depan Istana dan sekitar gedung MPR/DPR. Penempatan-penempatan tersebut ada enam titik yang kami anggap paling kritis, yaitu dekat UKI, pintu utama gedung utama DPR/MPR, depan gedung BPK Pejompongan, perempatan Slipi yang arah Petamburan dan Palmerah, dan pintu belakang gedung MPR/DPR,” ungkap Hadi saat konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).
Hadi menyebut, terdapat 100 prajurit berjaga di setiap titik setiap shift, sisanya berjaga di dalam markas. Selain itu, tambahnya, TNI juga membantu Polri membuka akses jalan yang ditutup oleh pedemo yang rusuh.
“Jalan tol dekat Pejompongan kendaraan tidak bisa jalan. Pedemo naik dan blok jalan. TNI bantu kepolisian untuk buka akses itu. Baru tengah malam bisa dibuka lagi. Titik kritis di Slipi karena banyak massa datang dari Petamburan bergerak menuju Palmerah. Ada satu pintu massa berkumpul dekat rel kereta karena di sana banyak batu sehingga bisa digunakan untuk melempari petugas,” paparnya.
Panglima TNI mengatakan kehadiran TNI di enam titik penting itu diperlukan Polri. Ia menegaskan TNI akan terus memberikan bantuan kepada pihak kepolisian.
“Mudah-mudahan semua bisa terkendali dan terjaga berkat kerja sama TNI/Polri. TNI terus mendukung tugas-tugas Polri dalam rangka menjaga stabilitas dan keamanan masyarakat,” tegas Hadi.