Channel9.id – Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) santer dikabarkan akan mengumumkan pergantian para pembantunya dalam waktu dekat ini.
PARA Syndicate menilai Jokowi akan mengganti dan merotasi beberapa menteri yang dinilai kurang baik performanya. Pertama, Jokowi kemungkinan akan mengganti atau merotasi Moeldoko yang dinilai merusak wibawa istana.
“Jika reshuffle jadi akan diumumkan minggu depan atau dekat-dekat ini, maka, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang telah membuat gaduh karena Jokowi pada akhirnya pasti dibawa-bawa. Ini terbuka kemungkinan, Jokowi mungkin ganti Moeldoko atau dirotasi,” ujar Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo dalam diskusi virtual, Jumat (16/4).
Kedua, kata Ari, ekspansi reshuffle bisa menimpa Budi Karya sebagai Menteri Perhubungan. Hal ini lantaran kebijakannya kerap membuat bingung publik.
“Sebelum ada larangan mudik, Menhub bilang mudik dibolehkan. Nah ini PHP ke publik. Pengalaman ke bandar sendiri, itu sudah diatur jaga jarak, tes covid dsb. Tapi tempat duduknya full. Nah ini publik bingung. Nampak Kemenhub ini kurang perform. Ini perlu dipertimbangkan,” tuturnya.
Ketiga, Ari Nurcahyo melihat Abdul Halim Iskandar sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) kurang begitu baik kinerjanya. Menurutnya, Kementerian ini cukup sulit memang di tengah pandemi. Hal itu ditambah juga isu jual beli jabatan di Kemendes PDTT.
“Nah, posisi ini pas bagi Teten Masduki karena dekat dengan NGO, masyarakat desa. Sementara, Nadiem Makrim pasca digabungnya Kemendikbud dan Kemenristek kemungkinan bisa diganti ke Kementerian Koperasi dan UKM,” pungkas Ari.
Kabar reshuffle menguat setelah DPR menyetujui penggabungan Kemenristek dengan Kemendikbud serta pembentukan Kementerian Investasi. Tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin sempat membocorkan kalau reshuffle bakal diumumkan pekan ini.
“Insyaallah, kalau tidak ada aral melintang, pekan-pekan ini. Karena kan Pak Jokowi itu kalau sudah ada satu keputusan kan tanggal 30 Maret kemarin kan surat dikirim ke DPR yang isinya itu rencana penggabungan Kemenristek ke dalam Kemendikbud, karena banyak tugas fungsi dan perannya Menristek itu dikerjakan BRIN. Jadi Kemendikbud dan Ristek serta pembentukan Kementerian Investasi,” kata Ali Mochtar Ngabalin, Selasa (13/4).
IG