Partai Merkel Kalah Pada Pemilu di Dua Negara Bagian Jerman
Internasional

Partai Merkel Kalah Pemilu di Dua Negara Bagian Jerman

Channel9.id-Jerman. Partai konselir Jerman, Angela Merkel, diprediksi akan mengalami kekalahan yang jelas pada pemilihan di dua negara bagian yang akan diadakan enam bulan sebelum pemilihan nasional yang akan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin Jerman.

Pemungutan suara pada hari Minggu (14/3/2021) untuk badan legislatif yang baru di negara bagian Baden-Wuerttemberg dan Rhineland-Palatinate memulai rangkaian pemilihan umum yang puncaknya nanti ada di tanggal 26 September.

Partai Merkel, Christian Democration Union (CDU) sudah mengalami tantangan yang berat melawan dua gubernur yang populer dari partai rivalnya. Perhitungan cepat dari televisi ARD dan ZDF memperkirakan bahwa partai dua gubernur tersebut – partai pecinta lingkungan Greens di Baden-Wuerttemberg dan partai saya kiri-tengah Social Demokrat (SPD) di Rhineland-Palatinate – akan memenangkan pemungutan suara pada hari Minggu.

The Greens menang dengan angka unggul sebesar 31.5 persen di Baden-Wuerttembeg dengan perolehan CDU hanya memperoleh 23 persen saja, turun 27 persen dari tahun 2016, berdasarkan perhitungan cepat ZDF. Di Rhineland-Palatinate, SPD menang unggul 33.5 persen dari CDU.

Hasil tersebut, jika benar akan terjadi, akan menjadi rekor CDU terburuk di dua negara bagian tersebut sejak terjadinya Perang Dunia II.

Ditengah-tengah ketidakpuasan atas lambatnya vaksinasi Covid-19, blok Merkel sedang mengalami kesulitan selama dua minggu akhir ini dengan adanya tuduhan dua legislatornya mendapat keuntungan dari kesepakatan untuk mendapatkan masker di awal pandemi.

Namun Wolfgang Schaeuble, juru bicara parlemen Jerman dan anggota partai CDU, beralasan bahwa popularitas dua gubernur tersebut merupakan faktor besar menangnya partai The Greens dan SPD.

“Ini bukanlah sore yang baik untuk CDU, tapi kami sudah memperkirakannya,” katanya.

Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Berlin, Dominic Kane, mengatakan bahwa hasil perhitungan cepat itu merupakan berita buruk untuk CDU.

“Meskipun mereka bukan partai utama dalam pemerintahan di kedua negara bagian tersebut, mereka menyesali efek skandal di tingkat parlemen federal,” kata Kane. “Tampaknya hal itu merugikan CDU dalam pemilihan umum,” tutupnya.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

44  +    =  45