Channel9.id – Jakarta. Setidaknya ada enam orang yang dilarikan ke rumah sakit, tiga diantaranya mengalami luka tembak, disaat pasukan Israel memberondong pemuda Palestina dengan timah panas di kota Ramallah, Kamis (8/6).
Seorang saksi menuturkan kepada kantor berita Reuters bahwa sejumlah besar pasukan Israel tiba di kota Ramallah pada Kamis pagi. Tibanya pasukan Israel ini mendapatkan penolakan dari warga Palestina.
Dalam pernyataannya, pasukan Israel mengatakan bahwa pada saat operasi penggusuran rumah mereka harus menggunakan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata kepada warga Palestina yang melempar batu. Selain itu, sebuah foto yang beredar di sosial media menunjukkan seorang pemuda Palestina melemparkan bom molotov.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya ada enam orang yang harus dilarikan ke rumah sakit, termasuk diantaranya tiga yang mengalami luka tembak.
Menurut laporan yang beredar di sosial media disebutkan bahwa ada seorang jurnalis Palestina yang juga ditembak oleh pasukan Israel di Ramallah.
Israel mengatakan bahwa operasi penggusuran rumah di Ramallah adalah untuk menghancurkan rumah terduga pelaku penyerangan bom di Yerusalem pada tahun lalu, Islam Froukh.
Kantor berita Palestina WAFA mengatakan sekitar 100 kendaraan militer pasukan Israel juga dikerahkan pada operasi penggusuran tersebut. Menurut WAFA operasi itu juga melukai jurnalis foto Palestina Moumen Sumrein.
“Sekitar 5:30 pagi, pasukan militer telah berhasil menghancurkan rumah Froukh dari dalam karena lokasinya yang berada di lantai 1 di gedung berlantai 4. Penggusuran ini membuat orang tua dan adik-adiknya menjadi terlantar,” lapor WAFA.
Baca juga: Konflik Israel-Palestina Kembali Berkecamuk, 24 Warga Sipil Meninggal
Froukh telah ditahan pada Desember lalu karena diduga terlibat pada pemboman di Yerusalem tahun lalu.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat ada 158 warga Palestina yang tewas di tangan Israel sejak awal tahun ini.
Pejabat Israel sebelumnya menuduh pejuang Palestina yang telah menembaki reporter veteran dan kejadian ini terjadi setelah kurang dari sebulan meninggalnya Abu Akleh yang Israel sendiri akui merupakan tindakan dari pasukannya. Israel membantah bahwa penembakan Abu Akleh oleh salah satu tentaranya itu sebagai tindakan yang disengaja. Keluarga Abu Akleh melayangkan gugatan ke Pengadilan Pidana Internasional (ICC) karena Israel sendiri juga belum membuka investigasi kriminal kasus tersebut.
(RAG)