Ekbis

Patra Market, Solusi Pelaku UMKM dan Konsumen untuk Survive ditengah Pandemi

Channel9.id – Jakarta. Ikatan Alumni (IKA) UNJ melakukan audiensi dengan pemerintah kota Jakarta Timur terkait program Patra Market.

Ketua Kadin Fashion Designer of Indonesia (FKDI) sekaligus Ketua Bidang Kewirausahaan IKA UNJ Yus Oktavia menyatakan, program Patra Market adalah program unggulan FKDI yang disinergikan dengan KADIN, IKA UNJ, APPSINDO, dan pelaku usaha di Jakarta Timur.

“Saya sebagai Pengurus IKA UNJ sebagai Ketua Bidang Kewirausahaan, setidaknya ikhtiar yang sedang dilakukan adalah sumbangsih dan bentuk pengabdian alumni dan IKA UNJ kepada masyarakat,” Kata Yus, Jumat (29/5).

Dalam pemarannya, Yus Oktavia menegaskan, Patra Market adalah sebuah solusi untuk pelaku UMKM dan konsumen.

Untuk pelaku UMKM, Patra Market bisa menjadi lalu lintas bertemunya penjual dan pembeli secara online. Sehingga, dalam di masa pandemi Covid-19, pelaku UMKM bisa tetap melakukan aktivitas tanpa takut akan tertular Covid-19,

“Begitupun untuk konsumen, konsumen tidak perlu takut untuk mencari dan membeli berbagai kebutuhan sehari-hari, cukup dengan memanfaatkan Patra Market, maka konsumen akan mendapatkan barang yang dibutuhkan dan lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal,” katanya.

Ia menambahkan, patra Market juga menjadi penunjang gerakan New Normal. Lantaran, ke depan perilaku berdagang bisa berubah.

“Pola berdagang tidak bertatap muka secara langsung ini adalah sebuah pola adaptif dalam menghadapi perubahan zaman,” katanya.

Patra Market digagas pada 23 April 2020, dan 30 April 2020 aplikasi ini sudah terwujud. Patra Market ini didorong oleh 300 Juta mobile user di Indonesia, dan jumlah tersebut adalah pasar potensial buat pelaku usaha. Patra Market dirancang sederhana, syarat utamanya memiliki aplikasi WhatsApp.

Transaksi nantinya dilakukan via WhatsApp, pembeli dan penjual menggunakan aplikasi QRIS untuk jual beli (data langsung terintegrasi). Konsumen bisa mencari produk UMKM apapun, dan bisa memilih lokasi terdekat pelaku UMKM, sehingga efisiensi lalu-lintas barang memudahkan kedua-belah pihak.

“Apalagi Jakarta Timur dari segi penduduk adalah kota terbesar di Indonesia, maka hal ini menjanjikan buat menghidupkan hubungan transaksi antara pelaku UMKM dan konsumen,” katanya.

Audiensi ini adalah upaya mengajukan penawaran kerjasama antara Kadin dan Pemprov. Sehingga UMKM dibawah Pemkot bisa bergabung dengan Patra Market.

Keuntungan buat IKA UNJ adalah kiprah alumni UNJ, karena pembuat rintisan Patra Market ini adalah Alumni UNJ yang tergabung dalam Kadin Fashion Designer of Indonesia, dibawah pimpinan Yus Oktavia.

Acara didahului oleh sambutan dari pihak-pihak terkait, sambutan pertama adalah sambutan Ketum Kadin yang diwakili oleh Wakil ketua Kadin bidang UMKM Youcky M. Hutagalung, Sambutan Ketum IKA UNJ yang diwakili oleh Wage Wardana, Direktur Pos dan Giro diwakili Deputi Jasa Keuangan Hendri Rumahorbo dan Walikota yang diwakili oleh Kabid Perekonomian Jakarta Timur Yeni. Acara dimoderatori oleh Roby TW, anggota bidang Kewirausahaan IKA UNJ.

Peserta rapat adalah Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Kasudin Perindustrian, Perdagangan dan UMKM, Kasudin Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi, Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian, Kasudin Kominfotik, Camat, Kabag Perekonomian, Ketua Kadin Indonesia dan Perwakilan IKA UNJ.

Selepas rapat dengan Stakeholder para delegasi kemudian bertemu khusus dengan Walikota Jakarta Timur M. Anwar. Walikota memerintahkan pihak kecamatan untuk memberikan data UMKM supaya semua bisa bergabung di Patra Market, kalau ada kendala Walikota akan terjun langsung mensukseskan Patra Market.

(Hendrik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

84  +    =  89