Bongkar Kasus Brigadir J Sampai Ke Akar, Waketum MUI Apresiasi Kapolri
Nasional

PBNU Ajak Masyarakat, Pelihara Polri Agar Tegak Lurus Pada Tugasnya

Channel9.id – Jakarta. PBNU mengajak masyarakat untuk memelihara Polri agar tetap tegak lurus dalam menjalankan tugas sebagai pemelihara Kamtibmas, penegak hukum, pelayanan dan pengayom masyarakat.

Untuk itu, Wakil Sejen PBNU Rahmat Hidayat Pulungan meminta masyarakat untuk memberikan dukungan terhadap upaya-upaya Kapolri dalam penegakan hukum. Dia menyatakan, Polri adalah alat negara yang berperan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

“Artinya, tugas kita sebagai masyarakat adalah menjaga lembaga Polri agar tetap tegak lurus pada tugasnya dan mendukung setiap upaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan internal yang saat ini dilakukan oleh Kapolri. Sudahi perdebatan yang tidak konstruktif, kita beri masukan yang sebaik-baiknya bagi kemajuan Polri ke depan,” terang Rahmat Hidayat Pulungan melalui keterangang pers, Minggu 21 Agustus 2022.

Baca juga: Kapolri Akan Copot Kapolres, Kapolda Hingga Petinggi di Mabes yang Terlibat Judi Online

Rahmat mendorong Polri untuk melakukan evaluasi atau berbenah institusi dalam momentum kasus Irjen Ferdy Sambo. Terlebih, sikap tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya yang mengancam bakal mencopot siapapun terlibat kasus perjudian dan kriminal lainnya sudah tepat.

“Saya melihat, Kapolri sangat memahami keresahan di masyarakat, terutama dengan terungkapnya kasus tindak pidana yang melibatkan oknum pejabat tinggi di lingkungan Polri. Kapolri tidak ingin masyarakat menjadi khawatir dan tidak percaya terhadap independensi dan profesionalitas Polri, sehingga meminta seluruh jajaran Polri bekerja keras memulihkan kepercayaan masyarakat,” kata Rahmat.

Wasekjen PBNU menilai, masyarakat perlu merasakan bahwa seluruh anggota Polri berkomitmen untuk profesional dan akuntabel agar kepercayaan publik segera pulih. Dia pun mengatakan, kegelisahan masyarakat yang ditangkap Kapolri menjadi dasar untuk melakukan pembenahan internal Polri.

“Di dalam ajaran agama, kita selalu diingatkan untuk selalu introspeksi diri, agar kita menyadari segala kekurangan dan kelemahan, lalu kita meluruskan niat lagi dalam bekerja atau beribadah. Saya kira apa yang dilakukan oleh Kapolri adalah upaya muhasabah (instropeksi) semacam ini untuk lingkungan Polri,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  2  =