Channel9.id-Jakarta. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana membuat film dokumenter sebagai bagian dari rangkaian “1 Abad NU”. Untuk itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menggelar pertemuan dengan Sutradara Garin Nugroho di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (31/1). Pada pertemuan itu mereka membahas proses pembuatan film.
Baca juga: Lesbumi dan LTN NU PBNU Gelar Pameran Komite Hijaz
Garin menjelaskan bahwa ia dan Gus Yahya membahas soal bagaimana PBNU menyosialisasikan karya melalui sembilan nilai-nilai yang menjadi komitmen, peta, serta hal yang hendak disosialisasikan PBNU kepada seluruh masyarakat, termasuk masyarakat internasional.
“Ini dokumenter tentang 9 (nilai) NU bagaimana membaca peradaban dan meletakkan komitmen ke depan,” ujar dia. Ia menjelaskan bahwa sembilan nilai ini tertuang dalam sembilan rangkaian “1 Abad NU” yang sudah dilakukan sebelumnya. “Mulai dari pertemuan perempuan-perempuan NU (NU Women), kemudian ada Porseni (Pekan Olahraga NU), dan sebagainya sampai puncaknya tanggal 7 nanti.”
Garin menambahkan bahwa “1 Abad NU” ini merupakan momen peradaban besar yang dibangun oleh NU dan _nahdliyin_-nya. Rangkaian acara ini mengungkap cara menghadapi peradaban. “Menurut saya, ini menjadi peristiwa penting yang tidak hanya direkam, tetapi rekaman itu menjadi sosialisasi kita semua,” katanya.
Turut hadir dalam diskusi tersebut, Juru Bicara Panitia Puncak Resepsi 1 Abad NU H Rahmat Hidayat Pulungan mengatakan, peringatan 1 Abad NU adalah momentum luar biasa. Apalagi, puncaknya nanti pada 7 Februari 2023 mendatang akan dihadiri oleh jutaan warga _nahdliyin_.
“Jutaan orang yang hadir ini sayang kalau tidak dijadikan satu film dokumenter, yang menurut kami, bisa menjadi pelajaran atau informasi penting ke depannya,” ujar dia. “Nah, makanya kami, panitia (1 Abad NU), secara sengaja mengajak Mas Garin untuk menggarap (film dokumenter) bareng.”
Rahmat pun mengatakan bahwa pada dasarnya, kepentingan film dokumenter ini untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat baik dalam maupun luar negeri. “Ini ada organisasi sangat besar, punya jemaah sangat banyak, tapi dia bisa mengambil peran cukup positif dalam sebuah pertumbuhan bangsa dan negara yang sangat plural,” tuturnya.