Channel9.id-Jakarta. Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan berkaitan dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Medan. Demikian keterangan Brigjen Dedi Prasetyo, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri.
Dedi melanjutkan, diketahui dari 23 orang tersangka terkait bom itu merupakan anggota JAD Medan. Pemimpinnya yang berinisial Y.
“Kelompoknya semua terkait JAD, amir (pemimpin)-nya saudara Y,” kata Dedi, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Pada mulanya, kepolisian mengira pelaku adalah ‘lone wolf’. Namun, setelah investigasi ditemukan fakta bahwa aksi bunuh diri itu dirancang secara berkelompok. Di kelompok tersebut ada pembagian kerja. Ada pihak yang mempersiapkan RMN sebagai pelaku bom bunuh diri, merakit bom, dan sebagainya.
Dedi membeberkan bahwa bom dirancang oleh NP dan K. Keduanya disebut memiliki kemampuan dalam perakitan bom.
“Bom dirakit oleh dua orang, dua orang itu punya kemampuan merakit bom, ransel diketahui, bagaimana dimasukkan,” ungkap Dedi.
Dedi pun menerangkan, empat dari 23 orang yang ditangkap, langsung menyerahkan diri. Sedangkan dua orang lainnya, yakni NP dan K. Keduanya tewas saat dilakukan penangkapan lantaran mencoba melawan petugas. Sementara satu orang lainnya, yakni RMN, tewas saat melakukan aksi bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
Dedi menjelaskan, para tersangka tadi pernah mengikuti latihan di Gunung Sibayak, Kabupaten Karo, Sumut, berbaiat kepada ISIS, hingga mengetahui rencana aksi bom bunuh diri yang dilalukan RMN.
Sebelumnya, Rabu (13/11) lalu sekitar pukul 08.45 WIB, terjadi ledakan di Mapolrestabes Medan di Jalan HM Said Medan. Ledakan itu mengakibatkan enam korban terluka dan sejumlah kendaraan rusak.
(LH)