Channel9.id – Jakarta. Seorang perempuan paruh baya tertembak peluru nyasar di depan ruko kantin KBS jalan masuk Bandara Udara, Sentani Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 10 Januari 2023.
Dia diduga terkena peluru nyasar milik polisi saat berupaya meredam kericuhan yang dilakukan oleh para pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe. Para pendukung itu tidak terima KPK membawa Lukas Enembe.
Pengamat kepolisian Dede Farhan Aulawi mengatakan, perlu penyelidikan lebih lanjut dengan menggunakan scientific investigation guna mengetahui kejadian sebenarnya. Sebab, bisa jadi hal itu dilakukan pihak lain.
Baca juga: Warga Sentani Tertembak Peluru Nyasar, Lemkapi: Polisi Tiap Operasi Pasti Hindari Kesalahan
“Iya guna mengetahui kejadian yang sebenarnya. Sebab boleh jadi ada pihak lain yang mengail di air keruh,” kata eks anggota Komisioner Kompolnas ini, Selasa 10 Januari 2023.
Dede mengatakan, personel kepolisian dalam menangani masalah pasti berpegang pada SOP dan aturan lain yang berlaku, termasuk SOP penanganan kericuhan massa.
Bila bekerja sudah sesuai aturan, tapi terjadi hal di luar dugaan, maka butuh penyelidikan lebih lanjut.
“Tentu butuh penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan scientific investigation,” ujar Dede
“Dengan demikian segala sesuatu bisa dipertanggungjawabkan sesuai fakta yang ditemukan,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Seorang warga sipil bernama Niva Velce Tulang (44) tertembak peluru nyasar di depan ruko kantin KBS jalan masuk Bandara Udara, Sentani Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 10 Januari 2023.
Korban saat ini sedang dirawat di ruangan RS Bhayangkara Polda Papua Kotaraja Jayapura.
HY
