Channel9.id-Jakarta. Konsep pendidikan awal Pancasila bagi calon abdi negara sebelum diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tengah disiapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo mengatakan hal tersebut saat menghadiri dialog kebangsaan yang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Kantor Kementerian PAN-RB, Jakarta, Selasa (17/12).
“Mereka [PNS] akan diberikan penanaman nilai-nilai Pancasila,” ujar Tjahjo.
Tjahjo menyebut bahwa PNS harus memahami empat hal penting, yakni Pancasila, radikalisme dan terorisme, bahaya narkoba, serta memahami area rawan korupsi.
Menurut Tjahjo, penekanan terhadap penanaman nilai-nilai Pancasila di setiap pikiran dan tindakan PNS diperlukan untuk membumikan ideologi Pancasila. “Kalau sudah di pikiran kita, pasti maka dalam mengambil keputusan apapun di semua lini harus mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila,” sambungnya.
Sementara itu, masih di tempat yang sama, Kepala BPIP Hariyono berharap PNS menjadikan Pancasila sebagai tonggak serta orientasi dalam berpikir dan bertindak. Menurutnya, ASN di posisi strategis dalam penerapan Pancasila, terutama sebagai dasar l dan ideologi negara.
Di sisi lain, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius menjelaskan salah satu kategori dalam perspektif radikalisme dan terorisme adalah perihal anti-Pancasila. Ia melanjutkan, doktrin radikalisme dan terorisme sering kali dilakukan melalui dunia maya. Oleh karenanya, pihaknya mengapresiasi langkah Kementerian PAN-RB dalam melakukan inisiasi penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) dengan sejumlah kementerian/lembaga mengenai penanganan radikalisme di kalangan PNS.
KemenPAN-RB selama ini berupaya mengantisipasi radikalisme di kalangan CPNS. Sebelumnya, pemerintah juga berencana memantau akun media sosial para CPNS. Pemantauan dilakukan selama masa seleksi CPNS 2019. Hal itu dilakukan guna mencegah orang yang terpapar paham radikalisme dan anti-Pancasila menjadi abdi negara.
(LH)