Pemberontak Burkina Faso Umumkan Telah Gulingkan Kepemerintahan
Internasional

Pemberontak Burkina Faso Umumkan Telah Gulingkan Kepemerintahan

Channel9.id-Burkina Faso. Pasukan Burkina Faso mengumumkan kalau mereka telah menggulingkan Presiden Roch Kabore, mencabut konstitusi, membubarkan pemerintah dan Majelis Nasional, dan menutup perbatasan negara, Selasa (25/1/2022).

Pengumuman ini menekankan parahnya situasi keamanan negara. Junta menyebutkan kudeta ini terjadi karena ketidakmampuan Kabore untuk menyatukan Burkina Faso dan menanggapi tantangan-tantangan yang ada, diantaranya naiknya kasus terorisme.

Ditandatangani oleh LetKol Paul-Henri Sandaogo Damiba dan dibaca oleh seorang petugas, pengumuman itu menyebutkan kudeta telah terjadi tanpa terjadiya tindak kekerasan dan mereka yang ditangkap telah diamankan di tempat yang aman.

Pernyataan itu dibuat oleh kelompok yang belum pernah didengar sebelumnya, Gerakan Patriotik untuk Keamanan dan Restorasi, atau disingkat MPSR dalam akronim Prancisnya.

“MPSR, yang mana melibatkan seluruh pasukan, telah memutuskan untuk mencopot Presiden dari jabatannya pada hari ini,” kutip pernyataannya.

Keberadaan Kabore masih belum diketahui saat ini.

Dalam 18 bulan terakhir, pasukan pemberontak telah menggulingkan Kepemerintahan Mali dan Guinea. Pasukan pemberontak juga telah mengambil alih Kepemerintahan Chad pada tahun lalu setelah Presiden Idriss Deby gugur saat bertempur melawan pemberontak di medan tempur daerah utara negaranya.

Burkina Faso yang terisolasi itu telah mengalami beragam kudeta sejak kemerdekaannya dari Prancis pada tahun 1960.

MPSR menyebutkan mereka akan mengumumkan tanggal untuk kembalinya tatanan konstitusi “dalam jangka waktu yang logis, setelah berkonsultasi dengan berbagai bagian negara”.

Kementerian Luar Negeri AS pada hari Senin menyebutkan kalau mereka menyadari soal laporan Kabore yang digulingkan oleh junta militer. Mereka menyatakan kalau masih terlalu dini untuk mengkarakterisasi perkembangan negara Afrika Barat tersebut.

Sekjen PBB, Antonio Guterres secara tegas mengutuk segala jenis kudeta oleh pasukan bersenjata dan mendesak pemimpin kudeta untuk meletakkan senjatanya, tutur juru bicaranya setelah MPSR mengumumkan kudetanya.

Pengumuman ini dikeluarkan setelah terjadinya kericuhan di ibu kota, Ouagadougou, dimana para tentara mendesak dikerahkannya sumber daya yang lebih untuk melawan kelompok-kelompok teroris yang mulai menjamur di Burkina Faso.

Sekitar ratusan warga berkumpul di alun-alun kota Ougadougou, Place de la Nation, untuk memberikan dukungannya terhadap kudeta tersebut.

“Kami sungguh senang, kami telah berkumpul disini selama dua hari untuk mendukung mereka. Kami akan terus berada di belakang mereka,” ujar Ibrahim Zare.

Selain itu, suara baku tembak juga terjadi di kediaman Kabore saat malam hari, kontras dengan pernyataan MPSR yang menyebutkan kudeta berlangsung tanpa terjadinya kekerasan.

Sebelumnya, pihak Kabore menyatakan kalau ia telah lolos dari upaya pembunuhan terhadapnya, namun mereka tak memberikan rincian lebih lanjut soal pernyataan tersebut.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =