Nasional

Pembuat Video “Kelompok Aceh Darusalam” Menyerahkan Diri

Channel9.id – Jakarta. Pembuat video yang menamakan diri kelompok Bangsa Aceh Darusalam menyerahkan diri di Polsek Samalanga, Bireun, Aceh.

Beberapa hari ini, jagad sosial media sempat heboh dengan unggahan video yang menyatakan dirinya sebagai Kelompok Bangsa Aceh Darusalam, dan menyerukan kepada warga selain orang Aceh untuk keluar dari Aceh.

Dalam video berdurasi 5.51 menit itu, nampak enam orang yang menyatakan dirinya sebagai Kelompok Bangsa Aceh Darusalam. Nampak satu orang tanpa penutup muka, sebagai juru bicara, yang berbicara dengan bahasa Indonesia berlogat Aceh.

Kelompok ini, nampak menggunakan atribut mirip militer menyatakan diri sebagai Tentara Aceh Darusalam sedang menyelesaikan masalah, untuk menegakkan syariat di bumi Aceh Darusalam.

Kelompok ini juga mengultimatum sampai tanggal 4 Desember 2019 mendatang, kepada warga yang bukan berasal dari Aceh untuk keluar dari Aceh. “Dan bila pada tanggal tersebut, orang-orang yang tidak ada kepentingan dengan Aceh Darusalam tidak keluar, maka jangan salahkan kami kalau kami mengambil satu tindakan terhadap kepada orang-orang yang tidak berkepentingan dengan bangsa Aceh Darusalam”.

Disebutkan oleh kelompok ini, jika masalah yang terkait dengan Bangsa Aceh Darusalam telah selesai, baru mereka mempersilahkan bangsa-bangsa lain untuk masuk ke negeri Aceh Darusalam.

Video ini memang sempat membuat resah, namun pada Rabu (18/9/19) lalu, salah seorang yang mengaku bagian dari pembuat video tersebut menyerahkan diri ke Polsek Semalanga, Bieruen, Aceh.

Dia, adalah Saifanur, warga Desa Gle Mendong, Mamplam, Biruen. Saifanur, sehari-hari adalah sorang petani. Kepada polisi, Saifanur mengaku terlibat dalam pembuatan video yang telah membuat resah warga Aceh tersebut.

Sehari sebelumnya, Kapolres Bireun, memang memang memberikan himbauan agar peserta yang terlibat dalam pembuatan video yang ditujukan sebagai 1 Dekade Muharam, untuk menyerahkan diri. Penyerahan diri, Saifanur diharapkan bisa diikuti oleh anggota kelompok, sehingga motif pembuatan video yang meresahkan tersebut bisa diungkap lebih jauh.

Edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  5  =