Bangun Infrastruktur Indonesia Butuh Rp 6.500 Triliun sampai 2024
Ekbis Hot Topic

Pemerintah Bahas Perkembangan Proyek Infrastruktur dengan Jepang

Channel9.id-Jakarta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hasil kunjungan kerja di Jepang membahas perkembangan proyek infrastruktur transportasi strategis nasional. Pertemuan dilakukan dengan sejumlah pejabat pemerintah Jepang dan swasta.

“Bapak Presiden meminta kami mengawal ini. Oleh karenanya, saya mendahului datang ke Jepang untuk memastikan kelanjutan pembangunan infrastruktur transportasi, sebelum kunjungan Presiden yang kemungkinan akan hadir ke Jepang bulan Juli nanti,” kata Budi Karya, Rabu, 22 Juni 2022.

Budi Karya mengatakan, sejumlah proyek strategis yang menjadi materi pembicaraan yaitu MRT (North-South Fase 2 dan East-West), Pelabuhan Patimban Fase 1-2 (Paket 5 dan 6), Proving Ground, dan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.

Perihal kelanjutan proyek pembangunan MRT, kata dia, pemerintah mendorong percepatan penyelesaian negosiasi kontrak dan pernyataan komitmen pendanaan. Pemerintah juga mendorong percepatan studi kajian proyek MRT Jakarta East-West.

Selain itu, Indonesia juga mengundang investor Jepang untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan transit oriented development (TOD) di kawasan stasiun MRT. Budi Karya mengatakan dalam waktu dekat akan ditandatangani satu kepastian pendanaan dari Jepang. “Ini suatu hal yang menggembirakan, agar pembangunan MRT bisa terus dilanjutkan,” ujarnya.

Kemudian, tentang Pelabuhan Patimban, pemerintah mendorong percepatan negosiasi penawaran proyek Pengembangan Pelabuhan Patimban Fase 1-2 (paket 5 dan 6). Ditargetkan dilakukan penandatanganannya pada tahun ini.

Adapun proyek proving ground atau tempat pengujian kendaraan bermotor, pemerintah mendorong pemerintah Jepang memberikan dukungan kepada konsorsium Indonesia-Jepang. Dukungan ini dibutuhkan  untuk mendapatkan pembiayaan dengan biaya yang kompetitif. Dukungan investor atau lembaga keuangan Jepang sangat diperlukan untuk memberikan bunga pinjaman rendah di bawah suku bunga komersil.

Sedangkan, terkait Kereta Semi Cepat Jakarta – Surabaya, pemerintah mendorong untuk segera dilakukan kajian atau feasibility study (FS) bekerja sama dengan Jepang.

Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi menjelaskan, pertemuan kali ini untuk menindaklanjuti pertemuan bilateral antara PM Kishida dan Presiden Jokowi pada tanggal 29-30 April di Indonesia. Ia menyebut, kedua pemimpin telah sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama kedua negara, termasuk diantaranya kerjasama infrastruktur transportasi.

“Kerja sama pembangunan yang dilakukan antara Indonesia dan Jepang selama ini berjalan dengan baik dan selalu sesuai dengan timeline yang telah disepakati kedua negara,” kata Heri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  15  =  20