ahmad muzani
Nasional

Pemerintah Buka Ruang, Warteg Siap Masuk Program MBG

Channel9.id, Jakarta. Di sebuah warteg sederhana di Tangerang, Sabtu (8/11/2025), para pengurus Himpunan Pedagang Warteg Indonesia (Hipwin) berkumpul menyambut kedatangan Ketua MPR, Ahmad Muzani. Pertemuan itu berlangsung hangat, namun di balik suasana santai terselip sebuah pesan besar: pelaku usaha mikro di sektor kuliner ingin dilibatkan langsung dalam program nasional.

Permintaan itu muncul dari Rojikin, Ketua Umum Hipwin sekaligus pemilik Warteg Indo Bahari. Ia menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG)—agenda prioritas pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka—membuka ruang bagi usaha rakyat terlibat lebih dekat dalam kebijakan pangan.

“Warteg ini dapur harian masyarakat. Puluhan tahun kami memasak untuk orang banyak. Kami ingin ikut menyukseskan MBG,” ujar Rojikin. Ia menegaskan rekam jejak warteg yang selama ini tangguh dan minim keluhan dapat menjadi bukti kesiapan untuk dilibatkan dalam distribusi makanan bergizi.

Bagi Hipwin, gagasan ini bukan hanya peluang ekonomi, tetapi juga cara memastikan program nasional tetap berpijak pada kekuatan lokal. “Kalau pedagang kecil terlibat, program ini akan terasa dekat di masyarakat,” tambah Rojikin.

Ketua MPR Ahmad Muzani merespons positif. Menurutnya, jaringan warteg—dengan kemampuan memasak cepat, murah, dan sesuai selera masyarakat—merupakan aset sosial yang kerap luput dari perhatian kebijakan besar.

“Warteg punya pengalaman melayani orang banyak dengan harga terjangkau. Ini modal yang tidak dimiliki semua sektor,” kata Muzani.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa MBG memiliki standar yang ketat. Penyedia makanan harus memenuhi persyaratan kebersihan, kualitas dapur, standar air, hingga menu yang telah dirancang oleh ahli gizi Badan Gizi Nasional (BGN). Karena itu, keterlibatan warteg perlu diatur dalam format baru.

“Beberapa warteg bisa membentuk dapur bersama agar memenuhi standar MBG. Ini model kolaborasi yang bisa membuka jalan untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang warteg,” kata Muzani.

Bagi para anggota Hipwin, usulan itu menjadi angin segar. Mereka berharap pemerintah melihat warteg bukan sekadar penyedia makanan murah, tetapi bagian dari infrastruktur pangan rakyat yang bisa diperkuat melalui kebijakan nasional.

“Warteg itu jantung ekonomi rakyat. Kami ingin ikut memastikan anak-anak bangsa mendapat makanan bergizi setiap hari,” ujar Rojikin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

87  +    =  94