Channel9.id-Jakarta. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan mengkaji kelanjutan penerbangan kargo dari Cina menyusul penyebaran virus corona. “Kalau kargo beda lagi, mereka tidak membawa penumpang. Ada hal khusus. Ini yang akan menjadi bahasan oleh Direktur Angkutan Udara,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto, Selasa, 3 Februari 2020.
Bahasan tersebut, lanjut dia, termasuk sejumlah opsi tindakan terhadap kargo itu sendiri agar tidak terpapar virus dan terbawa ke Indonesia. “Kalau dikasih masuk (kargo) itu opsinya seperti apa, apakah pesawatnya diisolasi atau kargonya diturunkan, ini semua masih menjadi bahasan,” kata Novie. Dia menyebutkan frekuensi penerbangan kargo dari Cina, yakni lima kali seminggu.
Adapun untuk penerbangan penumpang dari dan ke Cina resmi ditunda mulai Rabu, 5 Februari 2020, mulai pukul 00.00.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penundaan sementara ini ditujukan untuk melindungi masyarakat dari risiko tertular melalui akses transportasi udara. Dengan keputusan ini, seluruh maskapai Indonesia diminta untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari/ke seluruh destinasi di Cina sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian.
Demikian pula maskapai asing yang melakukan penerbangan dari Cina menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari Cina, diminta untuk menunda sementara penerbangan menuju Indonesia.
Saat ini tercatat lima maskapai nasional yang mengoperasikan penerbangan ke Cina, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air dan Sriwijaya Air.