Channel9.id, Jakarta – Pemerintah menekankan pentingnya akselerasi investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada 2026. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut setidaknya dibutuhkan investasi senilai Rp7.500 triliun agar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai secara optimal.
“Untuk mencapai target pertumbuhan yang tinggi pada 2026, investasi baru perlu minimal Rp7.500 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam rapat paripurna DPR, Selasa (1/7/2025). Menurutnya, investasi menjadi komponen vital karena berkontribusi sekitar 30% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan investasi perlu mencapai minimal 5,9% agar menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi jangka menengah.
Namun, angka proyeksi dari Kementerian Keuangan ini masih lebih rendah dibandingkan target ambisius Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang menetapkan kebutuhan investasi pada 2026 sebesar Rp8.365,4 triliun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Swasta Mendominasi Sumber Investasi
Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Kementerian PPN/Bappenas, Rd Siliwanti, menyampaikan bahwa total investasi yang dibutuhkan selama periode 2025–2029 mencapai Rp47.587,3 triliun, dengan porsi terbesar berasal dari sektor swasta dan masyarakat.
“Sebesar 86,7% atau Rp41.277 triliun dari total target investasi berasal dari swasta dan masyarakat. Pemerintah hanya berkontribusi 6,9%, dan BUMN 6,4%,” jelasnya dalam FGD Bisnis Indonesia Economic & Financial Report, Rabu (18/12/2024).
Ia menekankan bahwa investasi yang bersifat transformatif dan efisien menjadi syarat mutlak untuk mendorong pertumbuhan yang berkualitas. Oleh karena itu, penciptaan iklim investasi yang kondusif bagi sektor swasta menjadi prioritas strategis.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2025–2029 (Versi Bappenas):
-
2025: 5,3%
-
2026: 6,3%
-
2027: 7,5%
-
2028: 7,7%
-
2029: 8%
Pemerintah menilai investasi sebagai penggerak utama agar Indonesia dapat keluar dari jebakan pertumbuhan stagnan, sekaligus membuka jalan menuju visi negara berpendapatan tinggi.