Channel9.id-Jakarta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan terus berupaya untuk memulihkan sektor transportasi yang mengalami tekanan di masa pandemi Covid-19 dengan merumuskan kebijakan yang adil baik bagi operator maupun konsumen. “Saat ini kami terus mencari rumusan kebijakan yang pas yang memperhatikan keseimbangan antara dua pihak yaitu konsumen dan perusahaan transportasi,”ujarnya, Rabu, 22 Juli 2020.
Menurut dia, kebijakan yang dirumuskan bagaimana konsumen bisa bertransportasi dengan aman dan sehat. “Dan bagaimana perusahaan transportasi dapat tetap bertahan dan beroperasi di masa pandemi ini dengan sejumlah aturan protokol kesehatan seperti pembatasan kapasitas penumpang, dan sebagainya,” kata Budi Karya.
Dia juga mengungkapkan sejumlah kondisi, tantangan, peluang yang terjadi di sektor transportasi pada masa pandemi. Misalnya, di sektor perhubungan udara secara global sangat terdampak oleh pandemi Covid-19, termasuk Indonesia, di mana jumlah penumpang pesawat menurun tajam sejak triwulan pertama 2020.
Kemudian pada Juli 2020 kinerjanya mulai meningkat dengan pergerakan pesawat meningkat 42 persen, setelah dilakukan sejumlah upaya-upaya bersama antarpemangku kepentingan penerbangan. Kapasitas maksimal penumpang pesawat menjadi 70 persen, perpanjangan masa berlaku rapid tes/pcr tes dari tiga hari menjadi 14 hari, pengisian health alert card secara online, dan lain-lain.
Namun demikian, kondisi sebaliknya terjadi di transportasi perkotaan seperti KRL Jabodetabek, di mana minat penumpang tetap tinggi walaupun pengendalian transportasi melalui penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan. Sejumlah upaya dilakukan seperti, menyediakan armada alternatif selain KRL seperti bus dan upaya pemberlakuan jam kerja yang tidak berbarengan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya, untuk mengurangi kepadatan.