Ekbis Hot Topic

Pemerintah Susun Transformasi Ekonomi Pasca Pandemi

Channel9.id-Jakarta. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang menyusun transformasi perekonomian Indonesia pasca Covid-19. Skenario disusun tidak menggunakan bisnis seperti biasa. “Perekonomian harus kami geser dari kegiatan ekonomi yang mengandalkan sektor ekstraktif menjadi kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah dari ilmu pengetahuan yang inovatif,” kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti, Selasa, 22 Maret 2022.

Selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 transformasi ekonomi dilakukan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada komoditas. Ekonomi akan difokuskan meningkatkan aktivitas penciptaan nilai tambah tinggi melalui industri pengolahan yang berdaya saing.

Amalia mengatakan Bappenas menyiapkan enam strategi besar untuk mewujudkan pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan dalam rangka mencapai visi Indonesia 2045 menjadi negara maju. “Keenam strategi itu adalah memastikan SDM (sumber daya manusia) Indonesia berdaya saing pada sistem kesehatan, pendidikan, maupun riset dan inovasi,” ujarnya.

Selanjutnya produktivitas sektor ekonomi akan ditingkatkan melalui industrialisasi, peningkatan produktivitas usaha mikro kecil dan menengah dan modernisasi pertanian. “Kemudian penerapan ekonomi hijau melalui penerapan perekonomian rendah karbon, ekonomi sirkular, dan ekonomi biru,” kata Amalia.

Strategi selanjutnya adalah penerapan transformasi digital secara menyeluruh. Program dilakukan melalui pembangunan dan pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong peningkatan produktivitas bangsa Indonesia.

Integrasi ekonomi domestik juga akan dilakukan dengan meningkatkan rantai nilai domestic agar Indonesia bisa mengandalkan kekuatan ekonomi besar yang terintegrasi antar wilayah. “Strategi selanjutnya adalah pemindahan ibu kota negara, yaitu Ibu Kota Nusantara, yang juga akan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru. Ini merupakan upaya dan terobosan baru untuk menyeimbangkan ekonomi antar wilayah di Indonesia,” tutur Amalia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  4  =