Channel9.id-Jakarta. Pemerintah akan menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat atau global bond dengan tenor selama 50 tahun untuk pertama kali sepanjang sejarah. Penerbitan surat utang untuk mendukung pembiayaan APBN dalam menghadapi pandemic virus corona (Covid-19).
“Penerbitan tenor terpanjang yang pernah dilakukan oleh pemerintah ini secara implisit menggambarkan kredibilitas dan kepercayaan investor,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers, Selasa, 7 April 2020.
Sri Mulyani mengatakan surat utang seri RI0470 ini mempunyai tanggal jatuh tempo 15 April 2070 dengan nominal penerbitan US$ 1 miliar dengan imbal hasil 4,5 persen dan dilakukan secara elektronik tanpa adanya pertemuan fisik dan tatap muka dengan calon investor.
Penerbitan obligasi valas ini juga merupakan pertama kali yang dilakukan negara Asia Tenggara atau negara berkembang Asia sejak adanya pandemi Covid-19. “Kami memang memanfaatkan tenor 50 tahun ini karena preferensi investor global terhadap bond jangka panjang cukup kuat,”kata Sri Mulyani. “Sehingga kami bisa melakukan penekanan dan mendapatkan yield cukup baik serta merefleksikan risiko dan appetitte investor.
Dari sisi imbal hasil yang ditetapkan 4,5 persen, Sri Mulyani mengatakan yield ini lebih rendah dari global bond dengan tenor 10 tahun yang terbit pada 2018. Menurut dia hal ini memperlihatkan adanya kepercayaan dari investor atas reputasi Indonesia dalam mengelola pembiayaan.
“Kami juga menggunakan tenor 50 tahun untuk memanfaatkan kurva tenor jangka panjang yang cenderung flat,” kata Sri Mulyani. “Ini artinya bahwa dalam jangka panjang tidak ada perubahan yield yang terlalu besar, sehingga risiko dan biaya tidak akan terlalu meningkat.”
Dia menambahkan penerbitan surat utang berjangka panjang 50 tahun ini juga bertujuan untuk menciptakan acuan tenor baru bagi Indonesia. Penerbitan surat utang juga menyeimbangkan rata-rata profil jatuh tempo surat utang negara (SUN) mengingat rata-rata permintaan pasar domestik pada tenor jangka pendek.
Selain menerbitkan RI0470, pemerintah pada saat yang bersamaan juga menerbitkan RI1030 dan RI1050 dengan masing-masing nominal sebesar US$ 1,65 miliar. Dengan demikian dari penerbitan tiga seri global bond ini maka pemerintah memperoleh pembiayaan US$ 4,3 miliar.
Seri RI1030 mempunyai tenor 10,5 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Oktober 2030 serta mempunyai imbal hasil 3,9 persen. Sedangkan seri RI1050 mempunyai tenor 30,5 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Oktober 2050 serta imbal hasil 4,25 persen.