Channel9.id – Serang. Pemerintah resmi menetapkan status kejadian khusus radiasi radionuklida Cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. Penetapan ini menyusul adanya temuan hasil investigasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bahwa udang beku yang dikirimkan ke luar negeri terkontaminasi material radioaktif Cesium-137.
Pemerintah juga sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cs-137 pada 11 September 2025 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Satgas ini bertugas menelusuri sumber cemaran, menilai dampak, serta menangani kasus secara ilmiah sesuai standar internasional.
“Mulai hari ini, maka Satgas Cesium 137 memutuskan Kawasan Industri Modern Cikande dengan status kejadian khusus cemaran radiasi,” kata Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq di lokasi, Selasa (30/9/2025).
Dengan adanya status tersebut, akses keluar masuk kendaraan maupun barang di area tersebut akan diawasi oleh tim gabungan. Pos penjagaan yang sudah berdiri di pintu masuk Kawasan Industri Modern Cikande dijaga tim gabungan dari Brimob, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hingga Kementerian LH/BPLH.
Tim khusus Cesium 137 sudah beberapa pekan terakhir berada di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, untuk mencari hingga mendekontaminasi paparan radiasi.
Seluruh kendaraan yang keluar masuk diperiksa menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM). Jika ada paparan radiasi, maka akan didekontaminasi terlebih dulu sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan.
“Bilamana dalam alat indikator kita itu tersinyalir mengandung cemaran 137, itu akan dilakukan di-grounded, kemudian dilakukan dekontaminasi. Sehingga tidak lagi kemudian ada kemungkinan Cesium 137 itu mengalir kemana-mana,” tutur Hanif.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Hanif menjelaskan, tim khusus menemukan 10 titik cemaran Cesium 137 dengan kekuatan yang berbeda-beda di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande. Sejauh ini, baru dua lokasi yang dinyatakan sudah selesai didekontaminasi.
Hanif menjelaskan, benda yang memancarkan radiasi Cesium 137 akan dipindahkan ke gudang PT Peter Metal Technology (PMT) guna melokalisasi cemaran. Sedangkan lokasi yang terpapar saat ini sudah dipasangi garis polisi atau garis Pengawasan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) dan papan larangan melintas.
“Kami mohon semua area yang sudah diidentifikasi terdapat pencemaran Cesium 137 telah ada plang dan police line. Tolong jangan diganggu, karena berbahaya buat kesehatan kita,” ucap Hanif.
Penemuan paparan Cs-137 di Cikande berawal dari penolakan produk udang beku Indonesia di beberapa pelabuhan besar AS pada Agustus lalu. Otoritas setempat mendeteksi adanya radiasi pada kontainer yang kemudian memicu investigasi lintas lembaga di dalam negeri.
Hasil investigasi pemerintah Indonesia memastikan Cesium 137 tidak berasal dari udang dalam negeri, melainkan dari kontainer terkontaminasi. Radionuklida tersebut tidak hanya menyerang udang, tetapi juga beberapa komoditas ekspor Indonesia lainnya.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menjelaskan Cs-137 merupakan zat buatan yang biasa digunakan dalam peralatan industri, antara lain untuk mengukur aliran cairan maupun ketebalan bahan. Zat ini tidak terbentuk secara alami di lingkungan dan dalam kondisi terlepas dapat menimbulkan risiko kesehatan serius, termasuk peningkatan risiko kanker jika masuk ke tubuh.
HT