Channel9.id-Israel. Hasil perhitungan cepat pemilu keempat Israel menunjukkan Benjamin Netanyahu dan aliansinya memimpin, namun masih belum memenuhi syarat jumlah suara untuk memenangkan pemilu.
Perhitungan suara ini menunjukkan ketatnya persaingan politik di Israel, yang membuat nasib Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak jelas bagaimana kedepannya.
Pada Selasa (23/3/2021) malam, perhitungan cepat di tiga stasiun televisi utama Israel menunjukkan Netanyahu dan aliansi nasionalisnya tidak menunjukkan hasil yang memuaskan dalam menguasai kursi parlemen. Jika hasil perhitungan suara ini akurat, maka Israel harus mengadakan pemilu kelima.
Baca juga : Israel Menahan Kartu Akses Jalur Khusus Menlu Palestina
Perhitungan cepat biasanya memang tidak tepat 100% dan hasil pemilu yang sebenarnya kemungkinan masih belum dapat diketahui beberapa hari kedepan.
Hitungan cepat yang dilakukan oleh Channel 11, 12 dan 13 tidak jauh beda, yang menunjukkan Netanyahu dan teman-temannya memenangkan 53-54 kursi dari total 120 kursi di parlemen Israel. Lawan-lawannya dikabarkan memenangkan 59 kursi, dan partai Naftali Bennet menang 7-8 kursi.
Jika hasilnya memang akan seperti perhitungan cepat, kedua sisi harus bisa merayu Bennet, mantan kolega Netanyahu yang hubungannya sudah retak, untuk memenangkan pemilu.
Sangat sulit untuk satu partai memenangkan mayoritas 120 kursi parlemen Israel. Maka dari itu beberapa partai berkoalisi untuk memenangkan kursi parlemen Israel. Untuk memenangkannya, minimal partai atau koalisi partai harus bisa mendapatkan 61 kursi dari 120 kursi.
Keselamatan politik Netanyahu nampaknya bergantung ke Bennet, mantan menteri pertahanannya.
Bennet sendiri tidak akan ikut ke grup partai sayap kiri yang dikuasai Yair Lapid. Namun Bennet, yang ingin menggantikan Netanyahu, juga tidak mau langsung memutuskan untuk berkoalisi dengannya setelah hasil hitungan cepat keluar.
“Saya hanya melakukan yang terbaik untuk Israel,” ucap Bennet.
(RAG)