Channel9.id-Surabaya. Sebagai upaya untuk mengejar target vaksinasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat. Pemkot Surabaya menggelar Vaksinasi Covid-19 di lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Surabaya, Jawa Timur. Vaksinasi Covid-19 kali ini menyasar kepada dua kelompok yaitu Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan penyandang disabilitas (Difabel).
“Hari ini vaksinasi untuk ODGJ, penyandang disabilitas dan anak difabel. Untuk disabilitas sudah kami berikan vaksin Sinopharm. Tadi ada sekitar 10 orang penyandang disabilitas yang sudah divaksin di sini,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau vaksinasi di Liponsos.
Vaksin yang diberikan untuk ODGJ adalah Sinovac dosis pertama, sedangkan bagi disabilitas dan anak difabel, menerima vaksin Sinopharm dosis pertama. Ia memastikan vaksinasi untuk ODGJ masih akan terus dilakukan sebab belum semua ODGJ menerima vaksin dosis pertama maupun dosis kedua.
Namun, pelaksanaan vaksinasi dosis kedua untuk ODGJmasih harus menunggu ketersediaan vaksin.
“Belum semua tervaksin. Sambil menunggu vaksin, Sinovac dosis kedua sudah habis. Insyaallah kalau sudah ada kami akan lakukan vaksinasi dosis kedua untuk ODGJ,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menyempatkan diri untuk menyapa dan memberi semangat kepada salah satu anak difabel yang sudah selesai divaksin.
Wali Kota Eri menyatakan Pemkot Surabaya berencana melaksanakan vaksinasi untuk anak difabel dengan cara “jemput bola”, yakni petugas mendatangi setiap Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) untuk memberikan vaksin kepada mereka agar merasa lebih nyaman.
Berdasarkan data Pemkot Surabaya, ada sekitar 700 anak difabel yang belum tervaksin, sedangkan berdasarkan data YPAC, terdapat empat ribu anak yang belum tervaksin. Oleh karena itu, Wali Kota Eri mengaku, akan berkoordinasi dengan pengurus YPAC untuk mengetahui berapa jumlah sebenarnya yang belum menerima vaksin.
“Jadi, kami minta data ke masing-masing YPAC untuk mendata berapa banyak anak difabel yang belum divaksin,” katanya.
Sementara itu, Herlina yang merupakan pendamping ODGJ di Liponsos Keputih Surabaya mengaku tidak pernah mengalami kesulitan selama mendampingi ODGJ.
Menurutnya, memang diperlukan cara-cara tertentu untuk membujuk mereka agar mau divaksin.
“Kita memang harus sabar dan telaten. Kita mandiin, kita pakaikan baju, lalu pakai parfum. Kita juga ajak ngobrol mereka biar mereka merasa nyaman,” terang Herlina.