Channel9.id-Jakarta. Platform seperti Facebook sangat bergantung pada pelacakan data pengguna untuk menjual iklan bertarget. Adapun data pengguna yang dimaksud mencakup hal-hal yang dilakukan secara online, situs web yang dijelajahi, produk yang dilihat, dan sebagainya. Nah, inilah alasan mengapa Facebook tak begitu senang ketika Apple meluncurkan kebijakan privasi baru, yang pada dasarnya memblokir jenis pelacakan tadi.
Facebook telah memprediksi bahwa kebijakan Apple itu akan membebani pihaknya dalam hal pendapatan iklan, dan ternyata ini benar. Berdasarkan laporan pendapatan terbaru Facebook, perusahaan berhasil memperoleh pendapatan $33,67 miliar. Ini lebih tinggi dari yang diprediksi. Namun, perusahaan menekankan bahwa di kuartal pertama 2022, mereka memperkirakan pendapatannya turun menjadi sekitar $27—$29 miliar.
Mengenai hal itu, COO Meta Sheryl Sandberg mengatakan pihaknya menyalahkan kebijakan Apple. “Pertama, iklan. Seperti orang lain di industri kami, kami menghadapi tantangan sebagai akibat dari perubahan iOS Apple. Seperti yang kami jelaskan di kuartal terakhir, Apple menciptakan dua tantangan bagi pengiklan. Salah satunya adalah keakuratan penargetan iklan kami menurun, dan meningkatkan anggaran untuk mendongkrak pendapatan. Yang lainnya adalah mengukur hasil tersebut menjadi lebih sulit,” jelas dia, dikutip dari Ubergizmo (3/2).
Kami kira ini seharusnya tidak mengejutkan karena kami membayangkan bahwa sebagian besar pengguna akan memilih untuk menghentikan aplikasi melacak mereka, jadi kecuali Meta menemukan solusi, ini bisa menjadi masalah besar bagi perusahaan.
(LH)