Jumlah perjalanan commuter line Jabodetabek ditambah
Ekbis

Pendapatan Kereta Api Anjlok akibat Wabah Covid-19

Channel9.id-Jakarta. Pendapatan PT Kereta Api Indonesia (Persero) turun drastis akibat dampak penyebaran wabah Covid-19. Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan pada 2 Februari 2020 pendapatan perseroan per hari sehari Rp 39 miliar. “Maret tinggal Rp 4 miliar per hari,” ujarnya dalam rapat virtual dengan DPR, Rabu, 29 April 2020.

Penurunan pendapatan itu seiring dengan penurunan penumpang, terutama setelah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terbit dan keluarnya Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2020 Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri 1441 H Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

“Memang penumpang berkurang jauh apalagi setelah keluar PM Nomor 25, tidak jadi mudik itu lebih turun lagi tapi mulainya April 2020,” kata Edi. “Kemudian puncak harian yang kami  capai hanya 11 persen tapi kalau dirata-ratakan kurang lebih pendaparan di 31 Maret hanya 21 persen dari rata-rata.”

Jumlah penumpang KAI harian rata-rata triwulan I 2020 sebanyak 1,2 juta penumpang, yang terdiri dari 775.501 penumpang KRL dan 208.210 penumpang kereta api jarak jauh dan 5.891 penumpang bandara. Sementara itu, pada 31 Maret 2020 jumlah penumpang harian hanya menyisakan 275.827 penumpang. Rinciannya, 226.625 penumpang KRL, 48.773 penumpang kereta api jarak jauh, dan 429 penumpang kereta bandara.

“Secara kasar sebenarnya jika akhir pandemi ini di bulan Juni maka kami sudah rugi di laba rugi tahun berjalannya. Di bulan Agustus lebih besar meruginya dan Desember lebih besar,” kata Edi. Dia menambahkan KA jarak jauh okupansi hanya 15-20 orang dalam satu rangkaian.

Untuk menyiasati turunnya kinerja keuangan, KAI berupaya menegosiasi relaksasi pinjaman yang jatuh tempo. “Kami berupaya mendekati pinjaman jatuh tempo, supaya dilakukan relaksasi kepada KAI. Kami juga meminta penurunan bunga atas investasi demi menjaga KAI bisa berjalan dengan baik,” kata Edi.

Di sisi lain, kinerja angkutan barang KA meningkat, yakni pendapatan pada Februari 2020 dari Rp469 miliar atau turun dari Rp528 miliar pada Februari 2019, kemudian pada Maret 2020 naik menjadi Rp611 miliar dibandingkan Maret 2019 sebesar Rp564 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  1  =